BANDUNG – Entah apa yang terjadi dengan warga Jawa Barat, semenjak memasuki hari raya lebaran, tingkat kedisiplinan terhadap protokol kesehatan (prokes) menurun cukup tajam.
Bahkan dalam laporan mingguan yang disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, kali ini penurunannya sangat tajam, tidak seperti biasanya.
Hal itu langsung ia kemukakan dalam Rapat Penanggulangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah di Makodam III, Kota Bandung, Senin (31/5).
“Saya mengimbau kepada masyarakat, terjadi penurunan kedisiplinan cukup tajam. Rata-rata Jawa Barat itu kedisiplinan (prokes) di atas 80 persen, kalo turun paling ke 79 dikitlah. Minggu ini turun sampai 72 persen,” ujarnya.
Alhasil, penurunan tingkat kedisiplinan pun beriringan dengan naiknya Bed Occupancy Ratio (BOR) atau tingkat keterisian rumah sakit di Jawa Barat.
“Terjadi kenaikan cukup signifikan dalam BOR. Biasanya naiknya sepersen, minggu ini naiknya 8 persen dari 30,6 menjadi 38,2 persen. Jadi BORnya naik 8 persen, kedisiplinannya turun 10 persen,” lanjut Ridwan Kamil.
Dengan kondisi seperti itu, Ridwan Kamil khawatir Covid-19 akan semakin “menggila”, apalagi ancaman akan varian-varian baru dari Covid-19 mulai terdeteksi di beberapa tempat.
“Saya mengingatkan lagi, seiring dengan banyaknya varian-varian baru yang lebih ganas seperti di Cilacap dll, itu nggak ada lagi solusinya kecuali prokesnya lebih ketat,” imbau Gubernur.
Jangan Sampai Indonesia Ikutan Lockdown
Bukan tak mungkin jika masyarakat tak meningkatkan kedisiplinan prokes, Indonesia bisa menyusul lockdown seperti yang sudah dilakukan beberapa negara seperti Malaysia dan Singapura.
Maka Ridwan Kamil berharap warga Jabar lebih sadar lagi bahaya yang mengancam. Jangan sampai negara kehilangan kendali mengontrol situasi ini.
“Nah dengan penurunan kedisiplinan kami menghimbau warga Jawa Barat untuk tidak menyepelekan Covid yang makin ganas. Jangan sampai negara nanti kehilangan kendali dalam masalah ini,” ungkapnya.
Untuk itu, ia menyiasati sejumlah strategi yang masih belum diungkapkan pada publik untuk menekan angka kasus aktif, yang juga bekerja sama dengan Polri dan TNI.
“Pak Kapolda dan Pak Pandam sudah menyiapkan penguatan-penguatan untuk menaikkan kembali ekspektasi kedisiplinan kita yang ada diatas 80 persen,” pungkasnya. (MG7)