a. Sembahlah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya. Atau dengan kata lain, khusyulah dalam menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya.
b. Anggaplah diri kita akan mati besok. Atau dengan kata lain, persiapkanlah diri kita untuk bekal di hari kemudian dengan mengerjakan amal-amal saleh, seakan-akan kita akan mati besok sehingga dalam mengerjakannya kita lebih mendahulukannya daripada hal-hal yang lain.
c. Hati-hatilah kita terhadap doa orang yang teraniaya. Maknanya yang dimaksud ialah janganlah kita berbuat aniaya terhadap orang lain karena doa orang yang teraniaya itu dikabulkan oleh Allah.
d. Kerjakan shalat Subuh dan shalat Isya secara berjamaah di masjid karena sesungguhnya pahala kedua shalat tersebut, yang dilakukan secara berjamaah sangat besar, sehingga diungkapkan “sekalipun kamu harus merangkak untuk mendatanginya, mengingat pahalanya yang besar itu.”
Dalam keterangan lain disebutkan seandainya kamu harus melakukan undian untuk menghadirinya, niscaya kamu akan melakukan undian untuknya.
Allah Subhanahu Wata’ala telah berfirman, “Laksanakanlah shalat sejak matahari tergelincir sampai gelapnya malam dan (laksanakan pula shalat) Subuh. Sungguh, shalat Subuh itu disaksikan (oleh Malaikat).” (QS. Al-Isrâ’, 17:78).
Melangkah dengan Tenang, Tidak Tergesa-gesa
Walaupun begitu besar pahala dan keutamaan shalat Subuh dengan berjamaah, namun apabila kita berangkat untuk mendatanginya, diharuskan melangkah dengan langkah-langkah yang tenang dan tidak tergesa-gesa, sekali pun kita datang agak terlambat, sebab tenang itu berasal dari Allah, sedangkan tergesa-gesa itu berasal dari setan.
Berjalan ke mesjid sunahnya dengan perlahan-lahan dan tenang dan makruh kalau tergesa-gesa, sebab seseorang yang pergi ke mesjid itu dianggap dalam keadaan bersembahyang, mulai semenjak keluarnya dari rumah.
Apabila kita datang terlambat karena langkah-langkah kita yang kurang cepat, maka kita tidak usah khawatir karena pahala yang diperoleh sama dengan pahala yang diterima oleh orang-orang yang datang di awal waktu shalat dan ber-takbiratul ihram bersama-sama dengan imam.
Sebagaimana yang dinyatakan dalam hadits, “Apabila kalian mendatangi shalat (jamaah) berjalanlah dengan tenang. Rakaat yang kalian jumpai lakukanlah hal itu, dan rakaat yang kalian lewati sempurnakanlah.” (HR. Syaikhan).