SOREANG – Bupati Bandung, Dadang Supriatna mengaku berdasarkan data yang terdapat di Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Kabupaten Bandung, tercatat ada 37.000 rumah yang tidak layak huni.
Dadang mengungkapkan, agar bisa mempercepat program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu), pihaknya akan melibatkan para pengusaha yang ada di Kabupaten Bandung.
Agar dapat menyelesaikan puluhan ribu rumah tidak layak huni tersebut secara bertahap.
“Berdasarkan data dari Disperkimtan itu tercatat 37.000, kita akan upayakan bagaimana ini secara bertahap bisa selesai, hanya tidak akan selesai setahun, butuh beberapa tahun,” ungkap Kang DS, panggilan akrab Dadang Supriatna, Kamis (27/5).
Kang DS mengatakan, pihaknya akan mengundang sejumlah pengusaha untuk terlibat supaya bisa mempercepat program Rutilahu tersebut.
Misalnya melalui Corporate Social Responsibility (CSR) atau program kepeduliaan terhadap lingkungan.
Selain itu, kata Kang DS, dirinya akan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi, DPR RI dan kementerian.
“Ada program bedah rumah, kita akan launching di 270 desa dan sepuluh kelurahan,” ungkap pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PKB Kabupaten Bandung.
Kata Kang DS, program Rutilahu tersebut pertama akan diprioritaskan masyarakat jompo dan yang betul-betul tidak mampu.
Program Rutilahu ini, lanjut Kang DS, termasuk ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), yang juga terdapat program insentif guru ngaji dan sebagainya.
“Saya sedang mendata guru ngaji, ada berapa ribu. Minggu depan kan mulai pembahasan RPJMD tahun 2021-2026, apa saja yang diprioritaskan berdasarkan visi misi dari rencana aksi yang sudah kita janjikan pada waktu kampanye,” ucapnya.
“Masalah guru ngaji, guru honor, RT, RW Linmas, sudah ada solusi, saya optimis,” tandasnya. (yul)