“Termasuk mencari alternatif-alternartif pembiayaan UMKM di luar skema bisnis perbankan dan sektor keuangan,” ujarnya.
Selain itu juga disampaikan berbagai hal pandangan BI yang dapat dilakukan oleh ISEI, memperkuat pencapaian indikator-indikator inklusi perekonomian dalam upaya memperkuat pencapaian kinerja pembangunan daerah yang lebih baik.
Sementara itu, Ketua Harian ISEI Cabang Bandung Koordinator Jabar, Acuviarta Kartabi menyatakan, program digitalisasi ekonomi sudah dimasukan ke dalam program kerja utama ISEI. Yaitu, kegiatan West Java Economic Society (WJES) 2021 yang merupakan kegiatan bersama antara ISEI dengan BI.
“Program tersebut merupakan kegiatan bersama antara ISEI dengan BI. WJES 2021 akan diselenggarakan dalam waktu dekat, dari bulan Juni hingga November 2021,” katanya.
Acuviarta pun menyampaikan, upaya ISEI untuk mendorong perluasan dan percepatan digitalisasi dilakukan dengan mengoptimalkan peran Focus Group Discussion (FGD).
“Tujuannya untuk merumuskan program dan kegiatan digitalisasi ekonomi, dimana hasil-hasilnya juga disampaikan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) maupun dunia usaha,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, ia pun menyatakan akan mengirim tim ke seluruh Kabupaten/Kota di Jabar untuk mensosialisasikan percepatan digitalisasi ekonomi daerah.
“Jika kondisinya memungkinkan, ISEI akan mengirimkan tim ke seluruh Kabupaten/Kota di Jabar dalam upaya ikut mensosialisasikan dan mendorong agar perluasan dan percepatan digitalisasi dapat lebih luas dan cepat,” tuturnya.
Pada diaolog tersebut pun disinggung beberapa topik yang akan menjadi perhatian BI maupun ISEI. Mulai dari strategi memperkuat UMKM di daerah, mendorong penetrasi pasar produk unggulan daerah, serta merumuskan strategi memperkuat pengembangan kawasan strategis Rebana dan upaya memperkuat daya tahan sektor industri di Jabar. (win)