JAKARTA – Polres Metro Jakarta Selatan tengah menyelidiki kasus dugaan pembakaran Alquran. Kepada penyidik, pelaku mengaku melakukan aksinya karena dilanda sakit hati usai putus cinta.
“(Motif) antara asmara dan sakit hati,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Azis Andriansyah kepada wartawan, Selasa (25/5).
Atas dasar itu, pelaku lalu membuat akun media sosial dengan mengatasnamakan mantan pacarnya. Di akun tersebut, dia melakukan aksi ujaran kebencian dengan membakar Alquran.
“Dari hasil pemeriksaan ternyata ini akibat dari didahului hubungan dekat dulu, kemudian muncul ketersinggungan akhirnya dengan maksud untuk membalas dendam atau membalas sakit hati, maka membuat akun palsu atas nama wanita tersebut dengan melempar ujaran kebencian bersampulkan ujaran kebencian terhadap agama,” jelas Azis.
Azis menjelaskan, pelaku menyadari jika konten kontroversial berbau agama akan mudah viral. Sehingga dia memilih mengunggah video pembakaran Alquran.
“Kenapa dia melakukan hal tersebut, dengan menggunakan identitas agama tersebut menjadi cepat viral begitu, balas dendamnya tersampaikan kepada wanita tersebut,” pungkasnya.
Sebelumnya, beredar sebuah unggahan video yang membuat heboh jagat media sosial. Sang pengunggah memperlihatkan kitab suci umat Islam, yaitu Alquran dibakar.
Video itu diunggah oleh akun Instagram @farhanah_santoso_2425 pada Minggu (23/5) kemarin. Saat ini rekaman pembakaran kitab suci itu sudah dihapus oleh akun tersebut.
Tidak hanya itu, caption video tersebut juga menuliskan kalimat yang provokatif terkait rakyat Palestina yang tengah dihantui gempuran militer Israel. (jawapos.com)