CIMAHI – Pemerintah Kota Cimahi mulai melaksanakan simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) dalam situasi pandemi meskipun Kota Cimahi masih tergolong zona oranye.
Hal ini berdasarkan tanggapan kuesioner yang diberikan kepada wali siswa yang mayoritas setuju pembelajaran tatap muka kembali diselenggarakan. Namun, pelaksanaannya tetap dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes).
Selain itu, penyelenggaraan PTM juga mempertimbangkan kesiapan kelurahan atau kecamatan tempat sekolah tersebut berada.
Persiapan PTM mulai dari pembatasan jumlah siswa, penyesuaian jam belajar, menyediakan tempat cuci tangan, dan vaksinasi guru yang telah dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cimahi.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt.) Wali Kota Cimahi, Ngatiyana yang memantau di lokasi, simulasi ini hanya berupa latihan bagi siswa agar terbiasa dengan penyelenggaraan PTM di masa pandemi.
Sehingga, siswa siap beradaptasi dengan kebiasaan baru berupa penerapan prokes selama di sekolah. Selain itu, perlu juga kesiapan dan respon cepat sekolah dalam mengantisipasi masalah kesehatan yang mungkin terjadi.
“Semua jalur komunikasi berjalan dengan baik antara guru dengan komite, kepala sekolah. Sehingga apa-apa segera cepat untuk menangani,” ujar Ngatiyana saat memantau simulasi PTM di SD Negeri Cimahi Mandiri II, Senin, (24/5).
Meski begitu, pelaksanaan PTM di Cimahi ini tidak akan sukses jika tak mendapat dukungan dari orang tua siswa. Peran orang tua dalam meminimalisasi penyebaran Covid-19 selama PTM, salah satunya mengantar dan menjemput anak ke sekolah agar tidak terpapar virus karena menggunakan angkutan publik.
Selain sekolah dan wali siswa, tenaga kesehatan di kelurahan juga akan terlibat dalam persiapan PTM di Cimahi. Ngatiyana mengimbau tenaga kesehatan dari Puskesmas di kelurahan agar siap mendampingi setiap sekolah. Nantinya, simulasi ini akan menjadi evaluasi untuk menyelenggarakan PTM yang lebih baik.
“Jadi, (hasil dari) evaluasi ini mudah-mudahan dapat ditentukan dengan baik,” pungkasnya. (Mg5)