DEPOK – Anggota dewan Kota Depok, Babai Suhaimi menegaskan bahwa predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang kembali diraih Pemerintah Kota (Pemkot) Depok bukan merupakan ukuran bagi keberhasilan pembangunan di kota petir itu.
Menurutnya, penghargaan WTP yang diberikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Jawa Barat itu hanyalah salah satu aspek dari aneka aspek lainnya.
Karena itu, menurut dia, jangan sampai predikat tersebut dianggap sebagai sebuah prestasi dengan mengabaikan persoalan pembangunan di Kota Depok yang belum berjalan baik.
“Sebagai bagian penyelenggara pemerintahan daerah, tentu kita (DPRD) patut bersyukur karena meraih WTP dalam pengelolan keuangan daerah dan harus kita berikan apresiasi kepada ASN pemda kota Depok. Akan tetapi, hal itu bukan ukuran akan keberhasilan kemajuan pembangunan di Kota Depok,” ujar Babai kepada Jabar Ekspres, Sabtu (22/5).
Babai menilai, opini wajar dari BPK tersebut hanya untuk menunjukkan adanya kewajaran informasi dalam pelaporan keuangan.
“Kalau berkaitan penghargaan WTP, itu adalah hubungannya dengan pelaksanaan administrasi,” paparnya.
Sementara, lanjut dia, hal paling penting yang mesti diperhatikan adalah bagaimana pengembangan tata kotanya. Seperti apa wujud pembangunan dan kemajuan kota Depok dari berbagai sisi. Itu yang lebih utama.
“Yang perlu untuk diperhatikan oleh Pemda kota Depok adalah realita pembangunan yang diharapkan masyarakat, seperti penataan keindahan kota, pemenuhan sarana pendidikan, sarana olahraga dan kesenian, macet dan banjir serta pembangunan di bidang ekonomi,” pungkasnya.
Sebelumnya, Pemkot Depok mendapatkan predikat WTP dari BPK Provinsi Jabar sebagai wujud transparasi dan akuntabilitas dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD).
Penghargaan tersebut termasuk sudah yang ke-10 kali diraih oleh Pemkot Depok. Atas predikat itu, banyak yang menilai tata kelola keuangan daerah Kota Depok sudah cukup baik dari waktu ke waktu. (Mg12)