BANDUNG – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat (Jabar), Setiawan Wangsaatmadja menyebutkan, sebanyak 10.000 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Jabar siap ekspor hingga tahun 2023.
Dikatakannya, sejak tahun 2019 tercatat sebanyak 5.500 UMKM telah mengikuti pendampingan ekspor melalui program UMKM Juara. Bahkan, ucap dia, dari 132 UMKM diantaranya memiliki potensi ekspor dengan produk asesoris, batik kriya, fesyen, makanan dan minuman olahan.
“Negara tujuan ekspor Kawasan ASEAN, Belanda, Jepang, India, Taiwan, Korea, Spanyol, Jerman, Arab Saudi. Berbagai upaya dilakukan Pemprov Jabat untuk meningkatkan peluang ekspor UMKM,” ucap Setiawan di Kota Bandung, Jum’at (21/5).
“Selain pendampingan, bekerjasama dengan Kementerian KUKM RI melalui sekolah Ekspor menggelar pelatihan ekspor bagi UMKM dan aparatur Dinas KUMKM provinsi dan kabupaten/ kota se-Jabar,” imbuhnya.
Dijelaskannya, pelatihan tersebut bertujuan menumbuhkembangkan eksportir baru khususnya UMKM, kalangan perguruan tinggi dan generasi muda.
Selain itu, lanjut dia, berkontribusi pada pembangunan perekonomian nasional melalui peningkatan penerimaan devisa dan membangun kewirausahaan global. Sehingga dengan pelatihan tersebut akan membangun jejaring usaha bisnis di dalam dan luar negeri.
“Pelatihan ini berlangsung secara kontinyu sebanyak 120 UMKM dan aparatur telah mengikuti pelatihan ini. Selain itu, guna mendorong UMKM ekspor, Pemprov Jabar melakukan kerjasama dengan FTA (Free Trade Agreement) Center untuk layanan konsultasi, edukasi dan advokasi mencakup cara terbaik untuk memperbaiki akses pasar, kepastian hukum dan transparansi bisnis Indonesia,” lanjutnya.
Ia menyampaikan, Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) untuk mempromosikan produk UMKM di luar negeri. Disamping melakukan komunikasi dengan atase perdagangan di luar negeri yang menjadi tujuan ekspor.
Upaya lainnya, sambung dia, melaksanakan program magang bagi UMKM di perusahaan yang sudah melakukan ekspor dan bekerjsama dengan perusahaan eksportir untuk ekspor produk UMKM.
“Kita juga mengikutsertakan sejumlah produk UMKM unggulan ke dalam pameran internasional. Contohnya, mengirimkan produk kopi unggulan asal Kabupaten Subang ‘Hofland Coffee’ untuk mengikuti pameran Gulfood 2021 di Dubai, Uni Emirat Arab,” paparnya.
Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar, mesti pandemic Covid-19, nilai ekspor Jawa Barat Maret 2021 mencapai USD 2,98 miliar atau meningkat 24,35 persen dibandingkan Maret 2020.