Ujicoba Biodiesel, Lurah Sekeloa Akan Beli Limbah Minyak Jelantah Warga

SEKELOA – Kelurahan Sekeloa di Kecamatan Coblong, Kota Bandung saat ini tengah melakukan uji coba mengubah minyak jelantah menjadi bahan bakar biodiesel. Hasilnya, lima liter biodesel hasil olahan secara mandiri sudah terkumpul.

Namun, produksi Biodiesel ini ternyata membutuhkan minyak jelantah yang jumlahnya tidak sedikit.

Maka dari itu, sebagai bentuk dukungan terhadap kegiatan tersebut, Lurah Sekeloa Tirta Gumelar meminta warganya untuk tidak membuang sisa minyak kebutuhan rumah tangga ke tempat sampah. Sebagai gantinya, kelurahan akan “membeli” minyak jelantah itu dengan nominal Rp2 ribu per liternya.

“Kami akan beli minyak tersebut Rp2 ribu per liter. Nanti, petugas bank sampah di setiap RW itu yang akan mengunjungi rumah-rumah warga untuk membeli minyak jelantah tersebut. Kami harapkan warga tidak lagi membuang sisa minyak rumah tangga mereka. Karena bisa dimanfaatkan menjadi hal berguna, dalam hal ini biodiesel,” ujarnya di kantor Kelurahan Sekeloa, Rabu(19/5).

Proses Pengumpulan Minyak Jelantah dari Warga

Saat ini, minyak jelantah yang akan dikonversikan menjadi bio diesel di Kelurahan Sekeloa baru terkumpul sebanyak 20 liter. Jumlah tersebut masih tergolong sedikit untuk dikelola menjadi bahan bakar biodiesel.

Untuk mendorong warga ikut serta dalam kegiatan tersebut, pihaknya akan menyalurkan jerigen berukuran 5 liter kepada warga agar mudah memindahkan dan menyimpan minyak sisa rumah tangga mereka.

“Nanti jerigen itu kami bagi ke warga supaya bisa berpartisipasi terhadap hal ini. Rencananya, jerigen-jerigen tersebut akan disablon sebagai penanda bahwa ini adalah minyak yang akan diubah menjadi barang bermanfaat,” ujarnya.

Hal ini merupakan yang pertama kalinya suatu kelurahan di Kota Bandung mengubah minyak jelantah bekas menjadi bahan bakar biodiesel. Lurah Sekeloa, Tirta Gumelar mengatakan, pihaknya terinspirasi dari program Kang Pisman milik Pemerintah Kota Bandung. Program itu sukses menjadikan limbah sampah menjadi benda bermanfaat.

“Awalnya itu kita di kelurahan bersama LKK ngobrol soal program Pak Walikota tentang pemanfaatan limbah sampah yang masih bisa digunakan. Lalu kami coba ngecek ke sungai dan ternyata di situ kami temui ada genangan menyerupai minyak. Jadi ternyata warga itu masih membuang minyak jelantah bekas mereka pakai ke sungai-sungai,” ujarnya saat ditemui di Kantor Kelurahan Sekeloa, Rabu (19/5).

Tinggalkan Balasan