JAKARTA – Jaringan Mubalig Muda Indonesia (JAMMI) mengapresiasi sikap tegas Ketua DPR Puan Maharani mengecam keras serangan Israel kepada warga sipil Palestina di Jalur Gaza.
Menurut Koordinator Nasional JAMMI Irfaan Sanoesi, sikap Puan mengajak semua pihak agar menyerukan kepada Israel untuk menghentikan serangan terhadap Palestina, merupakan sikap seorang negarawan yang cinta damai dan peduli terhadap kemanusiaan.
“Kami apresiasi sikap Ketua DPR Puan Maharani mengutuk keras serangan Israel kepada warga sipil Palestina di Jalur Gaza,” ujar Irfaan dalam keterangannya, Minggu (16/5).
Irfaan berharap respons positif dari Ketua DPR tersebut dapat mendorong pemerintah Indonesia melanjutkan peran aktifnya dalam menghentikan serangan Israel dan memberi bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina.
“Sejak terjadi pengusiran di Masjidilaqsa yang dilakukan militer Israel kepada rakyat Palestina, Presiden Jokowi langsung bereaksi dengan mengecam tindak kekerasan yang dilakukan Israel. Namun, pemerintah saya kira tak cukup hanya mengecam, harus mendesak dunia internasional dan PBB untuk meredakan ketegangan dan membantu warga Palestina yang menjadi korban,” ucapnya.
JAMMI secara khusus mengapresiasi sikap Presiden Jokowi yang mengajak seluruh pimpinan negara di dunia bersama-sama menghentikan agresi Israel terhadap Palestina.
“Kami berharap langkah Presiden Jokowi ini didukung oleh para pemimpin dunia dan dapat menghentikan tindak kekerasan Isreal kepada rakyat Palestina,” katanya.
Puan sebelumnya mengajak semua pihak untuk menyerukan agar Israel menghentikan serangan terhadap Palestina.
“Dunia harus menghentikan kekerasan yang dilakukan oleh Israel kepada warga sipil dengan menegakkan hukum internasional, resolusi PBB, dan konsensus internasional,” kata Puan baru-baru ini.
Presiden Joko Widodo juga diketahui telah berkomunikasi dengan pimpinan sejumlah negara untuk membahas situasi di Palestina.
Antara lain, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Raja Malaysia Yang Dipertuan Agong Sultan Abdullah, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah dan PM Malaysia Muhyiddin Yassin. (Jpnn)