BANDUNG – Masyarakat mulai kembali beraktivitas seperti sedia kala setelah menghabiskan masa libur Hari Raya Idul Fitri.
Selama masa liburan itu juga, Provinsi Jawa Barat meninggalkan beberapa catatan terutama mengenai tempat pariwisata yang didatangani banyak wisatawan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolda Jabar Irjen Pol Ahmad Dofiri dalam Rapat Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah, Senin (17/5) di Gedung Sate, Kota Bandung.
Dalam keterangannya, ia menyoroti kasus membludaknya wisatawan di kawasan Batu Karas, Pangandaran yang viral karena menjadi lautan manusia.
“Kemarin yang disorot Batu Karas saya tegaskan itu bukan kawasan Pangandaran yang utamanya, itu wisatawan yang lari dari kawasan Pangandaran utamanya,” ujar Dofiri.
Ia juga mengklarifikasi bahwa tempat-tempat wisata utama sudah menjalankan protokol kesehatan yang sangat ketat.
“Cikole, Lembang, Ciwidey, dan Pangandaran itu yang utamanya sudah menjalanlan prokes yang sangat ketat,” lanjutnya.
Meski momen liburan sudah hampir usai, Dofiri menegaskan bahwa pengawasan tempat-tempat wisata tetap akan dijalankan.
“Tempat wisata akan tetap menajadi perhatian, karena masih ada potensi wisatawan berkunjung,” tambah Kapolda Jabar tersebut.
Pemerintah daerah juga mendapat apresiasi dari Dofiri terkait respon yang sangat baik terhadap laporan-laporan yang diberikan.
“Pemerintah daerah juga responnya sangat baik sangat cepat jadi bisa kita tangani segera, saya ucapkan terima kasih,” lanjutnya.
Ia juga berharap bahwa setelah masa liburan ini berakhir, catatan-catatan terkait data kedisiplinan protokol kesehatan dapat ditingkatkan kembali mengingat selama beberapa hari terakhir ini mengalami penurunan.
“74 persen atau 76 persen untuk kedispilinan jaga jarak tapi kami harapkan setelah lebaran operasi kembali aktif, selama ini rata-rata angka kedisplinan ada di 83 tapi saya yakin nanti bisa mencapai angaka 85 atau 86 seperti kita inginkan,” tutup Dofiri. (MG7/son)