DEPOK – Seorang pasien bernama Jamilah, 44, warga Beji, diduga mendapat perlakuan buruk oleh pihak Puskesmas Beji Timur, Depok.
Hal itu diungkapkan Ketua Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Kota Depok, Roy Pangharapan, Sabtu (15/5).
Dikatakan Roy, kejadian tersebut bermula saat pasien sedang berobat ke Puskesmas Beji Timur yang ketika itu didampingi oleh relawan DKR Kota Depok, Jumat Sore (14/5).
Kepada Jabar Ekspres, Roy menjelaskan bahwa pasien ditolak mendapatkan pelayanan oleh pihak Puskesmas saat diminta mengantarkan si pasien dengan menggunakan mobil Ambulans milik Puskesmas.
“Mereka berdalih kalau itu bukan wewenang Puskesmas Beji Timur, melainkan Puskesmas Depok Utara yang berlokasi di Kelurahan Beji,” kata Roy saat diwawancara, Sabtu (15/5).
Ia pun akhirnya mempertanyakan keputusan yang diambil oleh pihak Puskesmas setempat, mengingat mobil Ambulans ketika itu sedang nganggur alias tidak terpakai.
“Kami pertanyakan untuk apa itu mobil ambulans ada di Puskesmas, tetapi tidak bisa menolong warga,” ketus Roy.
Roy kemudian menceritakan kronologi persitiwa tersebut. Kata dia, Jamilah (pasien) sedianya dibawa oleh Amnah dan relawan DKR Kota Depok lainnya ke Puskesmas Beji Timur, tapi oleh petugas diarahkan ke Puskesmas Beji, sesuai faskesnya.
“Padahal Puskesmas Beji sesang tutup karena libur lebaran,” ungkapnya.
Akhirnya, Amnah meminta agar Puskesmas bisa menolong untuk mengantarkan pasien ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok, menimbang kondisi pasien tidak memungkinkan bila menaiki angkot.
“Ya relawan DKR sempat minta tolong agar Puskesmas mau antar pasien menggunakan ambulans, tapi menolak dengan berbagai alasan,” tandasnya.
Karena tidak tega melihat perlakuan pasien oleh pihak Puskesmas, akhirnya para relawan berusaha mencari ambulans sendiri, dengan risiko merogoh kocek pribadi.
“Alhamdulillah ada ambulans yayasan yang bersedia antar pasien dengan membayar Rp.300.000, mengingat kondisi pasien yang perlu segera pertolongan,” ucap Roy.
Atas kejadian ini, DKR mengaku kecewa berat atas pelayanan Puskesmas Beji Timur, dan rencana akan melayangkan protes keras kepada pemerintah Kota Depok.
“Kami terus terang sangat kecewa terhadap pelayanan Puskesmas Beji, yang sangat kaku terhadap SOP, dan tentu kami protes keras,” geramnya.