Disperindag Kabupaten Bandung Launching Operasi Pasar Murah di Beberapa Kecamatan

BOJONGSOANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) menggelar Operasi Pasar Murah (OPM) di 6 kecamatan, yaitu Cileunyi, Bojongsoang, Baleendah, Arjasari, Banjaran dan Cimaung.

Launching OPM ini diselenggarakan langsung Bupati Bandung Dadang Supriatna di Kantor Kecamatan Bojongsoang, Sabtu (8/5).

“Operasi pasar murah ini digelar, tentunya untuk membantu meringankan beban masyarakat kurang mampu, terutama menjelang Hari Raya Idulfitri 1442 H dan di masa pandemi Covid-19 ini,” ungkap Dadang Supriatna.

Dalam OPM tahun ini, lanjut Kang DS panggilan akrab Dadang Supriatna, Disperindag hanya menyediakan sejumlah 8.700 paket yang terdiri dari 5 kg beras, 3 liter minyak goreng dan 3 liter gula pasir.

“Dengan alokasi APBD yang terbatas saat ini, 8.700 paket pasti masih kurang. Harus di-mapping idealnya menyediakan berapa paket, mengingat jumlah penduduk kita mencapai 3,7 juta jiwa atau sekitar 1 juta KK. Saya akan minta Disperindag berkoordinasi dengan pihak Bulog untuk menggelar OPM di kecamatan lainnya,” kata Kang DS.

Kang DS juga meminta Disperindag untuk melaksanakan kegiatan serupa di kecamatan lain, terutama yang berbatasan dengan kabupaten kota lain dan jauh dari wilayah perkotaan. Seperti Nagreg, Kertasari, Pacet, Pangalengan, Rancabali dan Cimenyan.

Dalam program OPM kali ini, kata Kang DS, bahwa masyarakat hanya membayar setengah dari harga normal. Untuk harga per paket, biasanya dipatok harga Rp.146.500.

Namun warga hanya membayar sebesar Rp.73.500, karena Pemkab memberi subsidi sebesar Rp.73 ribu.

Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Kabupaten Bandung yang sekaligus sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disperindag, Marlan menyatakan, ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) selama bulan suci dan menjelang lebaran sudah dikoordinasikan dengan Bulog dan pihak lainnya.

“Kita terus pantau ketersediaan dan harganya di pasaran, yang biasanya saat lebaran itu harga melonjak. Dengan adanya pemantauan dan OPM, itu biasanya ketersediaan pangan dan harganya lebih stabil,” pungkas Marlan. (yul)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan