Selain keluarga Dani, Silvi sekeluarga yang berjumlah sembilan orang juga harus melanjutkan mudik mereka ke Ciawi, Tasikmalaya, dari Bandung dengan jalan kaki. Awalnya, mereka berangkat pada Kamis sore (6/5) dari Bandung dengan menaiki mobil. Namun, saat hendak memasuki Tasikmalaya, kendaraan mereka diperiksa aparat gabungan di Pos Penyekatan Pemudik Letter U Gentong, Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya. ”Kami tak bisa memperlihatkan berkas-berkas syarat mudik. Jadi, mobil kami disuruh putar balik di Gentong,” ucap Silvi kepada Radar Tasikmalaya.
Akhirnya, Silvi dan keluarga terpaksa turun di Gentong. Namun, dia tak kehilangan akal. Saking tekadnya kuat ingin berlebaran di kampung halaman, akhirnya dia dan rombongan keluarga nekat jalan kaki ke Ciawi. ”Ya, sudah mobil mah uih deui ka Bandung. Abdi mah maksa weh ieu jalan kaki kang. Wios lah nu penting dugi ka bumi mamah. (Mobil kembali lagi ke Bandung. Saya terpaksa jalan kaki. Yang penting, sampai ke rumah ibu),” jelasnya.
Tidak sejauh yang harus ditempuh Dani beserta istri dan kedua anaknya memang. Tapi, tetap saja berjalan kaki 15 kilometer sangat menguras tenaga. (jawapos.com)