BANDUNG – Dua hari sudah penyekatan mudik di berbagai jalan dan titik rawan potensi arus pulang kampung dilakukan di Jawa Barat.
Meski telah diumumkan dari saban hari, nyatanya masih banyak masyarakat yang nekat melakukan perjalanan mudik. Baik itu aglomerasi maupun interaglomerasi.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan, pelarangan pergerakan mudik saat ini berlangsung sangat dinamis dengan memutarbalikkan ribuan kendaraan.
Hal tersebut diungkapkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menggelar PressConference Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Jawa Barat di Makodam III Siliwangi, Kota Bandung, Jumat (7/5).
“Proses pelarangan mudik berlangsung sangat dinamis, per hari itu Polda Jawa Barat memutarbalikan sekitar 11 ribu kendaraan,” ujarnya.
Saat ini seperti dalam laporannya, terdapat total sekitar 64 ribu kendaraan yang diperiksa ketika melalui posko-posko penyekatan jalur mudik.
“Selama dua hari terakhir sudah 22 ribu yang diputarbalikan karena ketahuan curi-curi mudik, dari total 64 ribu kendaraan yang dirazia atau diperiksa,” lanjut Gubernur.
Dengan gencarnya pemeriksaaan di setiap jalur yang berpotensi ramai pemudik, baik itu gerbang tol, jalan nasional, maupun jalan tikus.
Hal tersebut pula berdampak pada kepadatan dan kelancaran arus perjalanan.
“Hikmahnya laporan dari kepolisian, lalu lintas lebih lengang karena mungkin pemberitaan terjadinya dinamika luar biasa kemarin itu membuat banyak yang mau mudik mengurungkan niat,” tambah pria yang dikenal dengan sapaan Kang Emil ini.
Kang Emil juga memastikan bahwa masyarakat yang memaksakan untuk tetap melakukan perjalanan mudik akan percuma saja.
“Nggak usah menyiasati (mudik) karena nanti capek sendiri semua potensi-potensi ke arah zona mudik itu ditutup, terdiri dari 20-an penyekatan di jalan tol dan jalan nasional sisanya 130-an itu penyekatan di jalan-jalan lokal, arteri, melibatkan Polsek-polsek terkait,” tutupnya. (MG7)