CIMAHI – Kejadian kebakaran telah terjadi 2 kali di Kota Cimahi pada Senin (26/4) lalu. Yang pertama di Rumah Makan Padang, Jalan Daeng Ardiwinata No.1, Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara kejadiannya pukul 13.12 WIB.
Awalnya kejadiannya ini berasal dari kebocoran regulator gas LPG, dalam luas area yang terbakar tersebut mencapai 160 m2. Untuk kerugiannya diperkirakan mencapai Rp 500 juta. Dan satu orang korban menderita luka bakar lalu dibawa ke RSUD Cibabat.
Sedangkan, kejadian yang terakhir, di Rumah Tinggal dan Gudang Rongsokan Karet, Jalan Pojok Utara, Gang Karya Muda 2 No.112 RT02/RW05, Kelurahan Setiamanah, Kecamatan Cimahi Tengah kejadiannya pukul 20.15 WIB.
Penyebabnya dari percikan mercon atau kembang api mengenai rongsokan, luas area yang terbakar mencapai 18 m2. Juga, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Plt. Walikota Cimahi, Ngatiyana menyatakan, pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat bahwa pada hari Raya Idul Fitri tak perlu bereuforia menyalakan kembang api atau petasan.
“Sekarang terbukti ada akibatnya karena dengan adanya kembang api ada musibah kebakaran dan bukti nyata bahwa dampak dari pada kembang api ternyata bisa merugikan kepada seseorang atau kepada orang lain,” ujarnya.
Kemudian, ia menambahkan, perlu adanya surat edaran kepada seluruh masyarakat agar tidak menggunakan kembang api yang bisa menimbulkan musibah bagi orang lain.
“Kita jangan lengah baik memasang tunggu listrik mematikan listrik kalau kira-kira sudah tua ya. Coba dicek ini bisa mengakibatkan kebakaran akibat korsleting listrik maupun dari tabung gas,” kata Plt. Walikota Cimahi, Ngatiyana, kepada wartawan di Cimahi Technopark, Selasa (27/4).
“Ini perlu waspada kepada seluruh masyarakat, perlu waspada terhadap tabung gas, waspada terhadap listrik, juga jangan menempatkan lilin-lilin di dalamnya mudah terpancar, kita ingatkan lagi kepada masyarakat,” tambahnya.
Ngatiyana meminta kepada masyarakat untuk lebih teliti juga berhati-hati, apalagi kepada anak-anak yang sering kali bermain mercon atau kembang api karena hal tersebut akan membahayakan keselamatan.
“Ingatkan pembentukan masyarakat supaya lebih waspada teliti untuk mengamankan diri dari bahaya,” pungkasnya. (Mg5)