JAKARTA – PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) mengungkapkan, pihaknya akan melakukan pengawas dengan cermat terhadap 23 gerai. Bahkan, pihaknya akan untuk menutup 13 gerai tahun ini. Hal ini dilakukan karena dampak Covid-19 yang membuat pemerintah menerapkan kebijakan pembatasan sehingga memengaruhi kinerja keuangan.
“Sepuluh gerai dalam pemantauan lainnya masih terus ditinjau,” kata Chief Financial Officer Matahari Niraj Jain dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti dikutip Selasa (27/4).
Meskipun demikian, pihaknya masih akan membuka satu gerai baru di Balikpapan, Kalimantan Timur pada April 2021. “Kami terus beroperasi dalam situasi makro yang menantang,” ucapnya.
Ia memaparkan, bisnis perusahaan selama triwulan 1 tahun ini masih terdampak oleh Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat yang berlaku hingga 8 Februari lalu. Kemudian berlanjut dengan PPKM Berskala Mikro yang sampai saat ini masih diterapkan.
“Perseroan telah memulai program musiman lebih awal agar keamanan kedatangan para pengunjung terjaga dan sebagai antisipasi atas situasi yang tidak menentu, khususnya dengan pembatasan mudik,” ungkapnya.
Selain itu, lanjutnya, perusahaan juga memastikan pengendalian yang ketat atas beban operasional dan belanja modal. “Kami terus mendapat dukungan dari pemilik mal dan pemasok,” imbuhnya.
Mengutip laporan keuangannya, terkait penutupan 13 gerai tersebut juga sejalan dengan kinerja keuangan Matahari yang kurang baik. Sepanjang kuartal I-2021, perusahaan mencatatkan rugi bersih Rp 95 miliar atau lebih besar dibandingkan rugi bersih tahun sebelumnya yang sebesar Rp 93 miliar.
Rugi bersih ini didapat usai manajemen mencatatkan penjualan kotor yang mencapai Rp 2,07 triliun pada kuartal I-2021, angka itu lebih rendah 23,6 persen dari tahun 2020 dan lebih rendah 37,4 persen dari tahun 2019.
Sedangkan angka penjualan bersih, Matahari mencatatkan sebesar Rp 1,16 triliun atau 25 persen lebih rendah dari tahun 2020 dan 39,7 persen di bawah realisasi 2019.
Disamping itu, pihaknya juga telah memperpanjang fasilitas pinjaman bank senilai Rp 1 triliun dan mengakhiri triwulan 1 dengan saldo pinjaman bank sebesar Rp 480 miliar.
“Perseroan terus mengambil posisi konservatif dalam situasi dengan ketidakpastian yang tinggi,” pungkasnya:
Sebagai informasi, Matahari adalah platform ritel terbesar di Indonesia, dengan 147 gerai di 76 kota di seluruh Indonesia, serta secara online melalui Matahari.com. Matahari mempekerjakan lebih dari 40.000 karyawan (termasuk SPG produk konsinyasi) dan bermitra dengan sekitar 400-500 pemasok lokal serta internasional. (jawapos.com)