NGAMPRAH – Dua kepala daerah yang terjerat kasus korupsi mendorong warga terutama para tokoh pendiri Kabupaten Bandung Barat yang tergabung dalam Komite Pembentukan Kabupaten Bandung Barat (KPKBB) beserta tokoh masyarakat membentuk Paguyuban Pejuang Pemekaran Peduli Bandung Barat (P4KBB).
“Kami sebagai masyarakat sangat prihatin melihat kepala daerah yang kembali terseret kasus korupsi. Kami tidak menutup mata dan telinga, bahwa fakta yang terjadi sudah dua bupati berurusan dengan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Tentunya ini bukan hal yang kami inginkan, saat berjuang melahirkan Bandung Barat,” kata Ketua Pelaksana Deklarasi P4KBB Asep Hendra di Padalarang, baru-baru ini.
Ia menjelaskan, salah satu maksud dan tujuan dari ditentukan P4KBB adalah sebagai sosial kontrol bagi pemerintah. Sehingga diharapkan dengan kontrol yang dilakukan bersama masyarakat mampu menciptakan pemerintah yang good governance.
“Maksud dan tujuan lainnya adalah ikut membantu mewujudkan masyarakat Bandung Barat yang sejahtera dan pembangunan yang berkeadilan,” tambahnya.
Ia tidak memungkuri untuk mewujudkan harapan atau cita-cita terbentuknya Kabupaten Bandung Barat yang terpisah dari Kabupaten Bandung harus dimulai dari menjaga kekompakan di internal organisasi.
“Makanya akhir pekan ini, seluruh jajaran P4KBB akan menggelar silaturahmi yang pelaksanaannya bertepatan dengan buka puasa. Ini akan dijadikan momentum untuk menyatukan kembali tokoh-tokoh Kabupaten Bandung Barat yang saat ini sangat dibutuhkan gagasan, ide, pemikiran dan tenaganya untuk kemajuan daerah,” paparnya.
Rencananya sejumlah tokoh yang akan hadir antara lain Panji Tirtayasa yang kini menjadi Wakil Bupati Serang, Djamu Kertabudi seorang dosen yang juga pengamat pemerintahan dan politik,
Syahbandar (tokoh KPKBB), Megahari (mantan pejabat /tokoh KPKBB), Yaqob Anwar Lewi, Eman Sulaeman, Asep Setiawan Permana , Drs.Adung dari unsur KPKBB, Wanda Irawan (pimpinan Serikat pekerja, H. Kusna (tokoh olah raga) dan lainnya. (mg6/drx)