JAKARTA – Sebanyak 27 imam Indonesia akan bertugas di Uni Emirat Arab (UEA) setelah melakukan seleksi yang diselenggarakan Kementerian Agama (Kemenag). Hal ini disampaikan Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag Juraidi.
“Alhamdulillah, Tim Seleksi dari UEA sudah menyampaikan hasilnya. Dari 90 peserta yang mengikuti seleksi hanya 27 orang yang dinyatakan lulus,” ungkap dia dalam keterangannya, Jumat (23/4).
Keputusan tersebut telah tertuang dalam surat yang dikeluarkan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Uni Emirat Arab di Abu Dhabi bernomor B-00166/Abu Dhabi/210414 tanggal 14 April 2021 tentang Hasil Seleksi Imam Asal Indonesia.
Sebelumnya, Kemenag telah menggelar seleksi imam masjid sebanyak dua tahap, dan menghasilkan 90 orang calon terbaik. Pengiriman imam asal Indonesia ke UEA merupakan permintaan khusus Pangeran UEA Syeikh Mohammed bin Zayed kepada Presiden Jokowi. Dalam kurun 3 tahun ke depan, Pemerintah UEA menginginkan 200 imam asal Indonesia untuk bertugas di Abu Dhabi.
Juraidi menambahkan, imam yang lulus ditentukan berdasarkan kualitas dan sepenuhnya menjadi hak prerogratif Otoritas UEA. Katanya, UEA menetapkan standar yang tinggi terkait kriteria imam masjid ini.
“Memang standar yang mereka tetapkan cukup tinggi, meliputi hafalan Al-Qu’an 30 juz, kualitas bacaan seperti tartil dan tahsin (suara yang merdu), fikih salat, Bahasa Arab, dan berpaham moderat,” tambahnya.
Para peserta yang dinyatakan lulus seleksi ini akan mulai diberangkatkan pada Juni 2021 setelah melengkapi beberapa syarat administrasi, seperti formulir, foto, paspor dan ijazah terakhir. “Rencananya akan mulai diberangkatkan mulai bulan Juni 2021 setelah semua syarat administrasi terpenuhi,” pungkasnya.
Berikut nama 27 imam Indonesia yang akan diberangkatkan ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab:
- Riqi Safari (Banten)
- Ahmad Zaki Mufakir (Banten)
- Aulia Rahman (Banten)
- Wildan Syukrillah (Banten)
- Caniba Rustian (Banten)
- Farid Wajdi (Banten)
- Rahmat Alfian Hidayat (Jawa Timur)
- Al-Rizal Tisma Wahid (Jawa Timur)
- Muhammad Shohibul Huda (Jawa Timur)
- Fathur Rahman (Jawa Timur)
- Sunarto (Jawa Timur)
- Al-Farisi Abdul Kafi (Jawa Barat)
- Musa Harun Al-Rasyid (Jawa Barat)
- Ujang Saepul Akbar (Jawa Barat)
- Ahmad Syawqibik (Jawa Barat)
- Nasrullah Ibnu Massiarah (Sulawesi Selatan)
- Abdul Rahim Mappuji (Sulawesi Selatan)
- Muhshimannur, S (Sulawesi Selatan)
- Agusri Syamsudin (Aceh)
- Muhammad Athailah (Aceh)
- Arif Muhammad (DI Yogyakarta)
- Taufik Hidayat (DI Yogyakarta)
- Iwanul Wafa (Bali)
- Madgani (Kalimantan Utara)
- Salman Farisi (Kalimantan Selatan)
- Fitra Kurniawan (Sumatera Barat)
- Nisfu Rinaldi (Riau)