SOREANG – Semenjak diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dengan penerapan protokol tertentu, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung telah membuka seluruh destinasi yang ada di Kabupaten Bandung.
Oleh karena itu, kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung, Yosep Nugraha, pembukaan wisata saat libur lebaran merupakan kesempatan.
Kata Yosep, destinasi wisata di Kabupaten Bandung sudah siap menerima kunjungan.
“Protokol kesehatan sudah disiapkan sedemikian rupa dengan sangat disiplin apalagi di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) saat ini, kita ikuti ketentuan sebagaimana yang diatur oleh instruksi menteri dalam negeri, gubernur maupun bupati, jadi protokolnya sudah siap,” kata Yosep saat memberikan keterangannya melalui telepon seluler, Selasa (20/4).
Dikatakan Yosep, bahwa meskipun ada kebijakan tentang larangan mudik, namun bukan berarti piknik jadi dilarang. Sehingga, katanya, ini kesempatan bagi daerah, dan untuk masyarakat tidak perlu mudik ke kampung halaman, pasalnya di Kabupaten Bandung pun tersedia objek wisata yang menarik.
“Masyarakat Kabupaten Bandung tidak perlu ragu berwisata di Kabupaten Bandung, karena tidak dilarang piknik sepanjang protokol kesehatannya dapat diterapkan dengan baik. Masyarakat yang tidak mudik kalau ingin rekreasi ke Kabupaten Bandung itu oke-oke saja asal menerapkan protokol kesehatannya dengan disiplin,” ucapnya.
Yosep juga menjelaskan, dengan adanya larangan mudik berarti masyarakat asal Kabupaten Bandung yang berada di luar daerah tidak bisa kembali.
Hal tersebut tentunya akan mengurangi kepadatan yang ada di destinasi wisata.
Yosep berharap masyarakat tetap berpegang pada disiplin protokol kesehatan, vaksinasi bisa segera merata untuk seluruh masyarakat, kemudian pandemi bisa diatasi sehingga kehidupan bisa kembali normal.
“Selain itu, aktivitas dan mobilitas dalam berwisata juga normal dan perekonomian di daerah Kabupaten Bandung bisa segera pulih,” jelasnya.
Lebih lanjut lagi, Yosep mengungkapkan, apabila pada masa normal, liburan seperti Idul Fitri ini merupakan masa panen bagi destinasi wisata.
“Kita berharap meskipun tidak seperti keadaan normal tetapi pengurangan kunjungan ke tempat wisata tidak terlalu signifikan, sehingga destinasi wisata dapat memenuhi biaya operasional untuk tetap membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang ada di objek wisata,” tandasnya. (yul)