NGAMPRAH – Sektor industri di Kabupaten Bandung Barat (KBB) saat ini harus terus melakukan inovasi agar dapat bertahan dari gempuran pandemi Covid-19 yang terjadi setahun belakangan.
Salah satunya dilakukan oleh PT. Ateja Tritunggal yang selama pandemi Covid-19 memproduksi masker dengan material antivirus sehingga memberikan keamanan pada penggunanya.
Senior Director PT Ateja Tritunggal Benny Judihardjo menuturkan masker yang diproduksinya memiliki teknologi yang saat ini sudah mendapatkan sertifikat SNI dari Badan Standardisasi Nasional (BSN) terutama dari segi bahan baku dan teknologi yang digunakan.
“Secara filtrasi ada lapisan anti virus di bagian depan masker bahkan masker medis pun tidak memiliki keunggulan tersebut. Jadi dalam 30 menit virus pun hancur. Melalui filtrasi di depan ada tiga lapisan sehingga droplet tidak bisa masuk,” kata Benny saat ditemui di Batujajar, Senin (19/4).
Pembuatan masker antivirus itu diawali dari produksi gordin atau tirai untuk rumah sakit di KBB yang juga berbahan antivirus. Hal ini mampu diwujudkan melalui teknologi V-Shield yang mampu mematikan virus dan bakteri yang melekat pada permukaan kain.
“Inovasi ini telah disertifikasi oleh Guandong Detection Centre of Microbiology, Tiongkok, yang menyimpulkan bahwa V-Shield produksi kami efektif membunuh virus dan bakteri dalam kurun waktu kurang dari 2 jam dengan efektifitas 99,94 persen,” terangnya.
Secara resmi masker dari PT Ateja yang pertama kali diproduksi yakni masker kain dengan tipe flat-fold yang telah melewati proses uji-coba, sebelum akhirnya dipasarkan secara resmi pada 17 April 2020.
“Lalu 29 April 2020, selain mengembangkan Ateja Mask, kami juga berinovasi memproduksi Ateja Hazmat yang terbagi atas dua kategori yaitu Medical Hazmat dan Fashion Hazmat, untuk penggunaan di perkantoran, bagi dokter (tenaga medis), dan masyarakat umum,” jelasnya.
Ateja Mask menjadi satu-satunya produk masker kain produksi Indonesia yang mendapatkan sertifikasi AFNOR UNS-1 (standar masker kain yang dipergunakan di Benua Eropa).
“Hal ini sejalan dengan acuan standar masker kain WHO melalui Interim Guidance (Juni 2020), yaitu model masker flat-fold dinyatakan sebagai salah satu model masker yang efektif guna meredam penyebaran COVID-19. Berdasarkan hasil uji mandiri yang telah dilakukan Ateja Mask mampu memenuhi syarat mutu masker kain tipe A, B, dan C,” tuturnya.