Selain itu, lanjut anggota DPR dari daerah pemilihan DKI Jakarta itu, dengan kondisi yang dialami saat ini, pemerintah harus memanfaatkan momentum untuk dapat kembali bersaing dan menghindari opportunity loss melalui strategi-strategi kebijakan yang akan dilaksanakan.
Lebih jauh dikatakan, melalui perdebatan yang muncul akibat adu argument terkait perbandingan besaran utang negara, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana strategi efektif yang dapat ditempuh agar ekonomi dapat lekas pulih kembali, bukan malah “tawuran” argumen yang dapat memicu hambatnya pemulihan ekonomi.
Sebelumnya, BI menyebut kenaikan ULN didorong oleh pertumbuhan utang luar negeri pemerintah dan swasta. Meski mengalami pertumbuhan, BI memandang ULN Pemerintah tetap terkendali dan dikelola dengan hati-hati. Posisi ULN Pemerintah berada pada angka USD 209,2 miliar, lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang bertengger di angka USD 210,8 miliar. Bank Indonesia menyebut ULN Swasta lebih dominan terhadap utang ulang negeri jangka Panjang Indonesia. (JPNN)