BANDUNG – Beberapa wilayah di Jawa Barat (Jabar) disinyalir masih akan menghadapi cuaca ekstrem untuk beberapa hari ke depan. Berdasarkan prakiraan cuaca berbasis dampak (IBF) untuk dampak banjir/banjir bandang yang berlaku tanggal 15-16 April, terdapat 11 kota yang berpotensi terdampak dengan status waspada.
Mengenai hal itu, Kepala Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) Kota Bandung Teguh Rahayu membeberkan penyebab masih rawannya terjadi cuaca buruk di sejumlah wilayah di Jawa Barat. Menurut kajian yang dilakukan timnya, adanya siklon 94 W menjadi pemicunya.
“Sebetulnya ada bibit siklon 94 W di utara khatulistiwa tidak berdampak langsung ke wilayah Jabar. Dampak siklon tropis secara langsung dalam radius kurang dari 200 kilometer.
Adanya bibit siklon 94 W menyebabkan monsun australia/angin timuran aktif dan menyebabkan pola anginnya variabel. Ada dari arah barat-barat laut ada dari arah timur-tenggara.
Sehingga menyebabkan potensi hujan yang terjadi di sertai petir seperti saat ini,” ujarnya di Bandung kepada Jabarekspres.com pada Rabu (14/4).
Ayu -sapaan akrab Teguh Rahayu- menambahkan untuk daerah Nusa Tenggara Timur terdapat siklon tropis seroja, yang penyebabnya tidak lepas dari akibat pemanasan global.
Namun, untuk bibit siklon 94W berdampak pada perubahan pola angin, menjadi pemicu angin timur tenggara.
Dalam sepekan ke depan, pengaruh angin monsun Australia akan mendominasi Indonesia khususnya bagian Selatan seperti Sumatera Bagian Selatan, Jawa, Bali dan Kepulauan Nusa Tenggara.
Sedangkan peningkatan tekanan tinggi di Australia menyebabkan peningkatan kecepatan angin di Indonesia Bagian Selatan.
“Ketika melihat indeks labilitas itu masih menunjukkan kondisi atmosfer cenderung tidak stabil, sehingga masih terdapat potensi hujan disertai kilat atau petir dan angin
kencang oleh awan Comolunimbus,” ujarnya.
Selain itu ia juga memperingatkan soal terjadinya gelombang tinggi di wilayah selatan maupun utara perairan Jawa Barat. Ketinggian yang dihasilkan dapat mencapai 3 meter.
“Untuk besok 15 April itu prakiraan kami akan terjadi gelombang tinggi mencapai 3 meter di wilayah selatan perairan Jabar. Sedangkan untuk utara, tidak lebih dari 1 meter,” katanya.
Oleh sebab itu, Ia pun mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan oleh kondisi cuaca ekstrem.