SOREANG – Bupati Bandung terpilih Dadang Supriatna turut berkomentar dengan gencarnya gerakan teroris yang mulai meresahkan warga kabupaten Bandung. Dia pun mengaku prihatin dengan peristiwa penangkapan teroris di beberapa kecamatan di Kabupaten Bandung seperti halnya yang terjadi beberapa waktu lalu di Cangkuang.
Pria yang kerap disapa DS menilai perilaku teror ini salah satunya adalah dampak dari berguru kepada dunia digital. Dia pun berpesan kepada warga untuk bisa memanfaatkan dunia digital secara baik jangan sampai terjebak untuk berguru kepada dunia digital salah satunya YouTube dengan ceramah yang tidak jelas.
“Nah, ini fasilitas ibadah sudah dibangun di desa Cimanis. Saya berpesan kepada seluruh warga untuk memanfaatkan masjid ini untuk tetap berguru kepada alim ulama yang ada di sini, jangan kepada Mama Google,” katanya, usai peresmian Masjid Al-Furqon di kecamatan Arjasari. (9/4).
Dia khawatir ketika dunia digital bisa berdampak dalam kehidupan beragama yang akhirnya tak sedikit orang yang jadi salah kaprah atas tafsir jihad.
”Itu sangat bahaya. Contohnya seperti peristiwa kemaren seorang perempuan menerobos Mabes Polri dengan membawa senjata,” terangnya.
“Itu tindakan salah kaprah terkait jihad. Padahal, jihad yang tak kalah lebih penting itu berbakti kepada orang tua,” imbuhnya.
Dirinya pun mengajak semua warga sekaligus pemerintahan desa untuk mengaktifkan kembali Siskamling untuk mengatasi teroris. Tidak hanya itu, dirinya pun mengimbau agar warga tetap waspada terhadap orang asing yang datang ke daerahnya.
”Sebeiknya kita monitor setiap pendatang. Nah, saya pun berpesan agar Siskamling dapat atasi teroris di tingkat desa. Baik RT maupun RW dan pihak aparat penegak hukum harus memonitor orang yang tidak kenal/asing. Saya mengajak seluruh warga untuk kompak. Gejala teroris ini tidak kelihatan tapi nyata,” pungkasnya. (yul/ziz)