JAKARTA – Menteri BUMN Erick Thohir menekankan pentingnya transformasi BUMN agar dapat memenangkan persaingan di pasar terbuka yang dinamis. Terlebih ia mengakui Kementerian BUMN saat ini membahas perihal human capital. Di era perubahan seperti ini sekarang jadikan sudah adanya bank yang sangat digital dan juga melihat bagaimana pabrik-pabrik manufaktur akan menuju ke arah teknologi kecerdasan buatan.
“Inilah yang sangat dikhawatirkan saya secara pribadi ketika BUMN-nya tidak siap bertransformasi sehingga BUMN-nya punah karena kalah di persaingan,” ujar Erick Thohir dalam konferensi pers virtual Forum Human Capital Indonesia (FHCI) di Jakarta, Rabu.
Erick Thohir mengatakan sejak awal pandemi pemerintah memiliki tiga program yakni Indonesia Sehat, Indonesia Bekerja, dan Indonesia Tumbuh. Di mana Indonesia Sehat salah satu game changer-nya yang dilaksanakan adalah vaksinasi secara massal, gratis, dan kalau bisa secepatnya mencapai 70 persen dari penduduk Indonesia.
Program Indonesia Bekerja, bagaimana program-program pemerintah baik tahun lalu maupun tahun ini terus dilakukan, seperti bantuan sosial di segala lini, termasuk juga restrukturisasi daripada UMKM, guna menjaga keseimbangan dari kondisi lapangan kerja saat ini.
Program Indonesia Tumbuh, lanjut dia, tidak kalah pentingnya. Turunan di Indonesia Tumbuh, selain implementasi undang-undang tenaga kerja yang harus mentransformasi sektor tenaga kerja dengan adanya Industri 4.0, jugsa salah satunya bagaimana pemerintah, BUMN, bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan global menciptakan EV Battery di Indonesia sehingga ada lapangan kerja baru.
“Tidak kalah pentingnya perusahaan BUMN bisa bersaing dan berkembang. Kalau BUMN berkembang, tentu yang namanya penciptaan lapangan kerja akan terjadi,” ujar Erick Thohir.
Namun, lanjut Erick, kalau BUMN-nya mati dan kalah di persaingan ini yang membahayakan, karena sepertiga kekuatan ekonomi Indonesia adalah BUMN. (Antara)