PURWAKARTA – Sumber daya manusia yang unggul didahului dengan menciptakan sumber daya manusia yang sehat dan kuat. Salah satu upaya mewujudukan SDM yang unggul adalah menurunkan angka prevalansi stunting.
Begitu disampaikan oleh Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Wiryanta.
“Pemerintah menargetkan generasi Indonesia bisa bebas stunting demi menyongsong bonus demografi di 2030 dan menuju Indonesia Maju di 2045,” ujar Wiryanta dalam forum “Kepoin Genbest”, Purwakarta, Selasa (6/4).
Kabupaten Purwakarta, lanjut Wiryanta merupakan salah satu daerah yang berhasil menurunkan prevelansi stunting. Pada tahun 2017, angka stunting di Purwakarta masih tinggi di angka 30 persen. Angka stunting turun drastis hingga 23 persen di tahun 2019.
“Purwakarta adalah satu contoh untuk penurunan prevelansi stunting tergolong cepat sejak tahun 2017,” ujar Wiryanta.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengatakan pihaknya telah menerbitkan SK Bupati tentang Pembentukan Tim Percepatan Penanggulangan Stunting di Kabupaten Purwakarta. Anne berharap dengan dibentuknya tim yang terdiri dari lintas sektor ini, dapat mendorong keluarga -keluarga untuk berperan aktif di sektor kesehatan, menciptakan generasi bersih dan sehat sejak dalam kandungan.
“Bidang kesehatan merupakan prioritas misi pembangunan Kabupaten Purwakarta. Kami pemerintah daerah mengawal setiap program Pusat terkait pengendalian stunting, intervensi hidup perilaku hidup bersih dan sehat di seluruh wilayah Kabupaten Purwakarta,” ujar Anne.
Pernikahan Dini Jadi Penyebab Stunting
Dr. M Yani dari Tim KIE Stunting Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional menyebutkan, pernikahan dini atau pernikahan di usia remaja menjadi salah satu pemicu terjadinya stunting. Persoalan stunting dipicu oleh ketidakpahaman parenting dari ibu-ibu yang menikah di usia dini. Apalagi menurutnya pada pernikahan dini pada umumnya akan mengalami permasalahan finansial.
“Stunting erat sekali hubungannya dengan kawin remaja. Remaja-remaja yang menikah dini, punya anak, belum matang dari sisi parenting, sering bertengkar, yang membuat anak tidak tercukupi gizi dan kebutuhan lainnya,” kata Yani.
Sementara, Praktisi kesehatan yang juga publik figur dr. Lula Kamal menegaskan orang tua harus sangat memperhatikan kebersihan lingkungan tempat tumbuh kembang anak. Kebersihan lingkungan menurutnya sangat berpengaruh terhadap kesehatan anak. Kebersihan lingkungan jadi salah satu faktor penunjang mencegah terjadinya stunting pada anak-anak.