BANDUNG – Jelang Ramadan dan Idulfitri, stok ketersediaan pangan dan kebutuhan pokok di Kota Bandung semua komoditasnya dipastikan aman. Seperti stok beras, daging sapi, daging ayam, telur dan bahan pangan lainnya. Berdasarkan data dari Disdagin bahwa ketersediaan bulog, retail dan toko-toko modern yang ada di kota Bandung termasuk distributor non-retail untuk stok juga aman tersedia.
“Ketersediaan atau stok harga dan keamanan pangan inshaallah di kota Bandung baik di pasar maupun di retail itu dalam kondisi aman tersedia. Kami prediksi sampai selesai Idul Fitri masih aman, besok kita akan liat Bulog datanya karena disini stok beras premium 89,6 ton, untuk beras CDP itu sampai 2juta 235ton stoknya jadi kita pastikan aman,” katanya.
Selain itu Kepala Dinas dan Perindustrian dan Perdagangan (Disdagin) Kota Bandung, Elly Wasliah mengatakan mengenai harga memang ada beberapa kenaikan tetapi pihaknya masih memandang wajar. Seperti kenaikan pada daging sapi bergerak diharga yang tertinggi Rp. 125.000 sedangkan normalnya Rp. 120.000 sehingga ada kenaikan Rp. 5.000 ribu perkilo. Selain itu daging ayam dan gula pasir juga mengalami kenaikan. Namun untuk harga cabai sudah mulai turun.
“Untuk harga daging ayam tertinggi Rp. 40.000 perkilo dari peraturan menteri perdagangan Nomor 7 2009 untuk harga eceran tertinggi daging ayam di Rp. 35.000 per kilo sehingga memang ada kenaikan sebesar Rp. 5.000 juga,” ujarnya.
“Gula pasir diharga Rp. 14.000 perkilo, sedangkan HET nya Rp. 12.500 perkilo dan cabe rawit merah yang kemarin Rp.120.000 perkilo. Sekarang sudah turun diharga Rp. 80.000 ribu,” tambahnya.
Menurut Elly hal tersebut disebabkan oleh daerah-daerah produsen cabai rawit sudah mengalami panen raya mulai bulan April. Elly berharap semoga nanti menjelang Ramadhan dan Idul Fitri panen raya di daerah produsen cabai ini akan terus ada pada daerah produsen sehingga harga cabai akan terus turun mendekati harga normal. (MG8)