BANDUNG – Seperti diketahui sebelumnya pada Minggu pagi 28 Maret 2021 sekitar pukul 10.30 WITA, terjadi aksi bom bunuh diri di pintu gerbang Gereja Katedral di Jalan Kajaolalido, MH Thamrin, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Terkait hal itu Penanggung Jawab Gereja Kristen Indonesia (GKI) Maulana Yusuf, Agustian Aritonang menanggapinya sangat prihatin dengan kejadian tersebut dan berharap seluruh umat memaafkan kejadian tersebut.
“Saya berharap bahwa seluruh umat di dunia khususnya pada saat ini kita merayakan juga Jum’at Agung kitakan mengingat kembali pengorbanan tuhan kami yang rela disiksa, yang rela disalib,” ujarnya, di depan gedung Gereja Kristen Indonesia (GKI) Maulana Yusuf, Jl. Maulana Yusuf No.20, Kec. Bandung Wetan, pada Jum’at (2/4).
“Dengan kejadian itu pun kita berusaha dari hati yang paling dalam untuk memberikan pengampunan karena tuhan kami itu rela mati berkorban itukan untuk pengampunan sehingga kami juga diajarkan untuk bisa memaafkan,” tambahnya.
Sementara itu, ia juga mengungkapkan pengamanan di GKI Maulana Yusuf merupakan gabungan dari pihak Kepolisian dan TNI.
“Untuk pengamanan, saya lihat kerja samanya bagus dari kepolisian, TNI kita mereka tidak pernah bosan, tidak pernah pantang menyerah untuk tetap mendampingi kami gereja-gereja di Bandung ini,” ujarnya.
Sementara itu, ia juga mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang terlibat dalam penjagaan yang dilakukan di GKI Maulana Yusuf, sehingga ibadah Jumat Agung, Jumat (2/4) berlangsung dengan aman.
“Seperti semua Bandung dijaga jadi kita sangat berterima kasih atas nama GKI Mulyana Yusuf khususnya dari bidang Sarpen mengucapkan terima kasih atas perhatiannya,” tutupnya. (Mg10)