Jenderal polisi bintang dua menjelaskan, kedua terduga pelaku yang berboncengan ini berusaha masuk ke pintu gerbang Gereja Katedral. Saat itu, kegiatan ibadah pagi sudah selesai dan jamaah ingin keluar dari gereja.
“Jadi pada awalnya memang pelaku diduga menggunakan roda dua mau memasuki pelataran pintu gerbang dari katedral, yang kebetulan jam tersebut sudah selesai daripada kegiatan misa dan kemudian karena melihat banyak yang keluar dari gereja. Memang saat ini tidak full, sesuai dengan protokol kesehatan itu separuh dari jemaah yang hadir di Gereja itu,” ucap Argo.
Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini menyebut, petugas gereja sempat menghalau kedua terduga pelaku itu untuk memaasuki kawasan gereja. Saat dilakukan penghalangan, bom seketika langsung meledak.
“Tentunya dari dua orang tadi yang mau masuk dicegah oleh sekuriti gereja dan kemudian terjadi lah ledakan itu,” ungkap Argo.
Menurutnya, berdasarkan informasi yang didapat, motor yang diduga dikendarai terduga pelaku ikut meledak dan terbakar. Pada lokasi kejadian juga ditemukan potongan tubuh, yang diduga merupakan pelaku pengeboman.
“Dari informasi di lapangan ditemukan kendaraan yang sudah hancur dan kemudian juga ada beberapa potongan daripada tubuh yang tentunya ini menjadi bagian penyidik kepolisian untuk meyakinkan potongan tersebut,” pungkas Argo. (jawapos)