“Kami perlu mengambil sampel darah selama infeksi, tiga bulan setelah infeksi, dan enam bulan setelah itu, dan kami dapat memprediksi apakah Anda kebal terhadap Covid-19 untuk berapa bulan atau tahun,” katanya.
Dalam studi tersebut, para ilmuwan mengurutkan pasien menjadi lima kelompok. “Pesan utama dari penelitian ini adalah bahwa ketahanan fungsi antibodi penawar terhadap Sars-CoV-2 dapat sangat bervariasi dan penting untuk memantau hal ini pada tingkat individu,” kata Prof Wang.
Studi tersebut memiliki keterbatasan, termasuk fakta bahwa pasien memiliki usia rata-rata 44 tahun. Orang dewasa yang lebih tua atau anak-anak mungkin memiliki profil kekebalan yang berbeda.
Selain itu, studi juga menemukan bahwa pasien dari semua kelompok, termasuk mereka yang tidak memiliki antibodi penetral yang terdeteksi, memiliki kekebalan sel T enam bulan setelah infeksi. Para ilmuwan mulai melihat pentingnya sel-T dalam perang melawan Covid-19. Direktur Kantor Penelitian dan Pelatihan Penyakit Menular di NCID juga penulis korespondensi dari studi terbaru menjelaskan kehadiran imunitas sel-T memberikan harapan perlindungan jangka panjang, yang akan membutuhkan lebih banyak studi dan waktu untuk konfirmasi epidemiologi dan klinis. (jawapos.com)