Mengenal Gated Community, Lingkungan Eksklusif yang Bisa Picu Kesenjangan Sosial

JAKARTA – Gated community terpahami sebagai pemukiman tertutup sejak awal keberadaannya. Perancangan lingkungan seperti ini bermaksud untuk memberikan keamanan kepada penghuninya dan mencegah penetrasi oleh non-penghuni.

Rumah mereka berkualitas tinggi dan memiliki layanan serta fasilitas yang eksklusif untuk penghuninya, yang membayar biaya pemeliharaan wajib secara rutin. Mereka memiliki badan pengatur swasta yang memberlakukan aturan internal tentang perilaku dan konstruksi.

Peneliti dari Universitas Queensland Australia Sonia Roitman mengatakan gated community menumbuhkan ketimpangan sosial perkotaan dan mendorong adanya polarisasi sosial.

Sonia mengatakan gated community adalah pemukiman perkotaan tertutup yang secara sukarela, yang menjadi tempat kelompok sosial yang homogen. Di mana ruang publik telah menjadi privat dengan membatasi akses melalui penerapan perangkat keamanan.

Berdasarkan studi kasus di Jakarta dan Yogyakarta, Sonia menuturkan tidak ada data yang jelas mengenai jumlah gated community di Indonesia.

Penelitian itu menunjukkan gated community di Indonesia beragam, dan kurangnya data terkait gated community dan perkembangannya.

Sejumlah peneliti Indonesia seperti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Tarumanegara dan Universitas Gadjah Mada juga turut andil dalam penelitian tersebut.

 

Gated Community Bisa Memicu Ketimpangan

“Gated community di Indonesia mewujudkan ketimpangan dan mereproduksi ketidaksetaraan,” kata Sonia yang merupakan dosen senior di School of Earth and Environmental Sciences di Universitas Queensland dalam seminar virtual (webinar) Gated Communities and Inequality in Indonesia, Jakarta.

Sonia menuturkan instrumen-instrumen perencanaan inklusi ada, tetapi tidak berkontribusi pada kepentingan publik. Revisi atau perbaikan terkait kontribusi dan tanggung jawab sektor swasta terhadap kota menjadi perlu.

Menurut Gurran dkk (2018), perencanaan inklusif mengacu pada spektrum model dan pendekatan untuk mengamankan atau memanfaatkan perumahan yang terjangkau melalui proses perencanaan dan pembangunan perkotaan.

Instrumen perencanaan inklusif mendorong inklusi sosial dan distribusi ulang sumber daya. Instrumen tersebut bisa dalam bentuk undang-undang, peraturan atau program.

Sonia menuturkan di tingkat kota, terdapat sejumlah dampak dari perkembangan gated community. Antara lain mencegah pertemuan sosial dan integrasi di kota dan menciptakan ruang eksklusif. Serta memprivatisasi ruang kota dan mendorong nilai-nilai yang lebih individualistis, dan memecah ruang kota dan menghambat mobilitas kendaraan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan