BOJONGSOANG – Bupati Bandung terpilih Dadang Supriatna tinjau jembatan Sungai Cikeruh yang telah dipenuhi oleh sampah di Desa Tegaluar Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung, Jumat (26/3).
Sampah tersebut kerap memenuhi jembatan tersebut setiap usai hujan deras, sehingga meluapnya air Sungai Cikeruh ke jalan raya dan pemukiman warga.
Menurut pantauan, Dadang Supriatna mengenakan kaos berwarna hijau dan celana pendek, setelah meninjau jembatan yang di penuhi oleh sampah, langsung melakukan peninjauan ke perkampungan yang tergenang banjir di kawasan desa Tegalluar.
“Banjir di wilayah Desa Tegalluar diakibatkan luapan air Sungai Cikeruh, usai hujan yang mengguyur wilayah Bandung Raya sejak Kamis (25/3) sore hingga malam. Terkait jembatan ini, merupakan milik pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan dialiri Sungai Cikeruh yang merupakan anak Sungai Citarum,” ungkap Kang DS panggilan Dadang Supriatna.
Menurut Kang DS, jembatan yang menghubungkan antara Kecamatan dan ramai dilalui kendaraan ini, seringkali dipadati sampah rumah tangga yang tersendat akibat rendahnya bagian bawah jembatan, dan dasar Sungai yang mulai dangkal akibat sedimentasi. Sehingga, kata Kang DS, mengakibatkan luapan air sungai yang membanjiri pemukiman warga.
Dikatakan Kang DS, meskipun belum dilantik menjadi Bupati definitif, namun dirinya sudah mengajukan renovasi jembatan tersebut pada dinas PUPR Jawa Barat agar ditinggikan, serta mengeruk dasar aliran Sungai yang mulai dangkal, pasalnya kawasan ini seringkali terendam banjir usai hujan deras.
“Kami sudah beberapa kali mengusulkan, ini merupakan jembatan dan jalan provinsi per 1 januari 2017, kami juga juga sudah mengusulkan harus adanya peningkatan jembatan Cikeruh ini, mohon perhatian pada pemerintah pusat, pak Gubernur juga mohon adanya peningkatan jembatan yang menjadi alur sungai dari kotamadya dan Sumedang ini,” kata Kang DS.
“Di bawahnya masih ada sedimentasi yang sudah dangkal, tiap hujan deras ini meluap, sampah tersendat dan terjadi benjir, ini kan aliran anak sungai yang bermuara ke Citarum,” ujarnya.
Kang DS juga menjelaskan, desa Tegalluar ini, merupakan satu dari sekian banyak wilayah yang seringkali dilanda banjir cukup parah. Selain merendam ribuan pemukiman warga, lanjut Kang DS, banjir ini juga seringkali memutuskan jalan raya penghubung antar sejumlah kecamatan.