Ia pun mengatakan bahwa pihak pemerintah hingga saat ini masih terkesan kurang peduli terhadap tata ruang resapan air sehingga mengakibatkan sering terjadinya banjir padahal kawasan di Jatinangor yang di gadang-gadang pemerintah menjadi pusat pendidikan namun kenyataannya tidak sejalan dengan pola tata ruang.
“Tidak bisa kita pungkiri bahwa banyak sekali lahan-lahan di kawasan Jatinangor yang terbengkalai, dibiarkan oleh pemerintah provinsi bahkan menjadi lahan kritis apalagi kepadatan penduduk yang sangat pesat tidak diimbangi dengan daya dukung lingkungan disana. Tidak bisa dipungkiri kawasan ini menjadi permasalahan yang serius” ujar Asep. Mg6/yan