BANDUNG – Ditinjau langsung oleh Wakil Walikota Yana Mulyana, pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Kesehatan Kota Bandung melakukan tahap Vaksinasi kedua bagi para pelaku Ekonomi Kota Bandung yang di selenggarakan oleh Pemerintah Kota melalui Dinas Kesehatan Kota Bandung, di Trans Convention Center, Jl. Gatot Subroto No.289, Kec. Batununggal.
Selagi meninjau, Yana Mulyana mengungkapkan bahwa dirinya sangat berterimakasih atas kerjasamanya kepada para pihak yang telah membantu proses percepatan pelaksanaan Vaksinasi tahap II bagi para pelaku ekonomi di Kota Bandung.
“Jadi Alhamdulillah dan terimakasih atas kerjasama semua pihak until mempercepat proses pelaksanaan Vaksinasi kepada semua orang yang di targetkan, dan ini juga sudah target yang kedua bagi para pelaku ekonomi” ungkapnya kepada wartawan, pada Rabu (24/4)
Ia juga menambahkan bahwa dengan adanya kerjasama ini proses Vaksinasi selama ini berjalan dengan target dan ketersediaan vaksin yang sudah ditentukan terlebih dengan Pemerintahan Kota (Pemkot) Bandung yang sudah menyediakan kurang lebih 1000 Vaksinator dan 80 Puskesmas penyedia fasilitas kesehatan
“Dan Alhamdulillah proses vaksin ini juga berjalan dengan baik sesuai dengan target, sesuai dengan ketersediaan vaksin juga. Kami juga sudah menyiapkan Vaksinator kurang lebih ada 1000 di Kota Bandung, terus dari fasilitas kesehatan udah kita siapkan juga sekitar 80 di setiap Puskesmas di Kota Bandung,” Ujarnya
Ia juga menambahkan, bahwa untuk mencegah keterlambatan datangnya vaksin pemerintah Kota Bandung sendiri memberikan vaksin setengahnya dari jumlah yang di berikan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
“Jadi untuk mencegah keterlambatan vaksin datang, kita kebajikannya misalnya vaksin nya datang sekitar 50 ribu nah kita berikan 25 ribu dulu, nah karena kita khawatir ada keterlambatan pengiriman untuk dosis yang selanjutnya,” ungkapnya
Sementara itu, ia juga mengungkapkan bahwa untuk ke khawatiran keterlambatan datangnya vaksin, bakal berdampak pada proses efektivitas terhadap antibodi yang telah diberikan kepada masyarakat yang sudah mendapatkan vaksinasi tersebut.
“Jadi kalau misalnya terlambat, kita khawatir nya efektivitas nya engga mempercepat proses pertumbuhan antibodinya engga sesuai dengan apa yang kita harapkan,” Ungkapnya