CIMAHI – Harga potongan daging ayam di beberapa pasar tradisional saat ini masih tidak stabil.
Gugun Slametraharjo, pedagang ayam di Pasar Atas Baru Cimahi mengatakan, harga ayam per kilogram ada di kisaran Rp35 ribu. Kecuali, beberapa penjual di pinggir jalan yang menjual dengan harga Rp28 ribu atau Rp30 ribu per kilo.
“Seharusnya Rp. 36.000 atau Rp. 37.000 standarnya. Cuma perbandingan di pinggir jalan agak ngedrop,” kata Gugun pada Kamis (18/3).
Menurutnya, harga daging ayam menjadi tidak stabil karena persediaannya terbatas. Selain itu, perbedaan harga juga membuat pedagang pasar harus bersaing dengan pedagang pinggir jalan yang memberikan harga yang lebih murah sekira Rp6 ribu dari harga pasar. Perbedaan harga ini bisa merugikan pedagang sehingga ia berharap ada patokan untuk menyamaratakan harga jual daging ayam.
Menjelang bulan Ramadan, biasanya terjadi kenaikan harga sembako. Untuk saat ini, ia sendiri masih belum bisa memprediksi apakah harga daging ayam akan mengalami peningkatan atau penurunan. Hal itu bergantung pada seberapa banyak ayam hidup yang siap potong.
Selain harga yang tidak stabil, masa pandemi Covid-19 juga membuat omsetnya menurun sampai 50 persen, karena semakin sepinya pembeli.
“Sekitar sekuintal setengah. Waktu pandemi gini jadi drop, sekitar paling 80 kilo atau 70 kilo pemasukannya, sekitar 1,5 juta perbulan,” ujarnya.
“Sehari paling banyak ambil 80 kiloan. Kalau hari-hari biasa ambil sekitar 20 kiloan, dan pembelinya juga naik-turun jadi enggak nentu apakah banyak atau sedikit yang beli,” tutupnya. (Mg5)