JAKARTA – Raya and The Last Dragon adalah film terbaru Disney yang mulai tayang di Indonesia awal Maret ini. Film ini menceritakan Raya, seorang putri dari Kepala Suku Benja yang memimpin wilayah Hati. Situasinya, negeri Kumandra kini terbagi menjadi lima wilayah.
Wilayah Kumandra berbentuk seperti naga, dengan nama Jantung, Ekor, Cakar, Tulang, dan Taring. Dulunya, kelima wilayah tersebut merupakan kesatuan, namun terpecah setelah para Naga berperang melawan Druun, makhluk kabut ungu yang mengubah siapapun menjadi batu.
Berdasarkan legenda, sekelompok naga terakhir yang berhasil mengalahkan Druun dan mengembalikan manusia yang membatu adalah Sisudatu dan saudara-saudaranya. Mereka mengumpulkan sihirnya dalam permata dan Sisudatu menjadi naga terakhir yang menghadapi Druun dengan permata tersebut.
Memang, manusia yang membatu bisa kembali hidup, namun para Naga tetap membatu. Legenda kemudian menyebutkan, hanya Sisu naga yang tersisa di negeri Kumandra. Setelah mengalahkan Druun, Sisu tertidur di salah satu ujung sungai.
Permata Sisu, yang kini tersimpan di negeri Hati, tempat tinggal Raya dan ayahnya, dianggap oleh orang-orang di negeri lainnya sebagai pembawa kemakmuran. Kelima wilayah tersebut tidak akur karena ingin memiliki permata tersebut untuk negerinya sendiri.
Ketika ayah Raya mengundang negara tetangga untuk berdamai, mereka tidak setuju dan iri pada kemakmuran negeri Hati.
Di pertemuan tersebut, Raya berteman dengan Namaari, putri dari negeri Taring. Raya lalu memperlihatkan permata Sisu pada putri dari wilayah tetangga itu. Sayangnya, Namaari mengkhianati Raya dan berusaha mencuri permata Sisu.
Untungnya, ayah Raya berhasil menyelamatkan permata tersebut, namun aksi pencurian itu mengundang orang-orang lain yang ingin merebutnya. Permata itupun pecah terbagi lima. Setiap wilayah berebut mengambil bagiannya, tetapi konsekuensinya, Druun terlepas dari ikatan sihir dan mengubah orang-orang menjadi batu, termasuk ayah Raya.
Menyusuri Ratusan Sungai untuk Mencari Naga Terakhir, Sisudatu
Bertahun-tahun kemudian, Raya berusaha mencari sang Naga Terakhir, Sisu. Ia yakin, keberadaan Sisu bisa mengembalikan situasi dan kedamaian seperti sediakala. Setelah bertahun-tahun menyusuri sungai dengan trenggiling peliharaannya yang bernama Tuk Tuk dan bekal peta legenda, ia berhasil menemukan Sisu.