Situ Citayam Jadi Wisata Favorit Anak-Anak

DEPOK – Berbeda dengan beberapa situ terkemuka lainnya di Kota Depok yang terancam mati suri di tengah pandemi, Situ Citayam justru terus ramai dikunjungi pengunjung terutama anak-anak.

Meski ukurannya relatif lebih kecil dibandingkan situ-situ yang lain, antusiasme pengunjung yang datang tidak surut, bahkan di tengah pandemi sekalipun.

Saat di lokasi, tampak puluhan anak kecil sedang meramaikan suasana di Situ Citayam. Ada yang sibuk bermain perahu bebek, sementara lainnya mondar-mandir di bagian hilir air danau yang terhubung langsung dengan drainase utama Situ Citayam.

Situ mungil ini menjadi pilihan rekreasi yang disukai anak-anak, mungkin karena wahana perahu warna-warni yang menarik hati. Bila diperhatikan, suasana di Situ Citayam memang memiliki atmosfer sedikit berbeda jika dibandingkan dengan lainnya.

Sejuk, rindang, asri dan natural. Mungkin itu gambaran sekilas tentang suasana yang ada di Situ Citayam.

Di samping itu, beberapa wahana atraktif juga tersedia di sana. Perahu warna-warni dengan bentuk bebek dan angsa siap mengantar anak-anak berkeliling. Selain itu, sebuah tambak ikan mas dilengkapi dengan fasilitas memancing lainnya juga bisa menjadi pengisi waktu.

Herman, 47, seorang pecinta mancing dari Kelurahan Bojong Pondok Terong, mengaku lebih nyaman memancing di tambak Situ Citayam ketimbang di tempat lain.

“Terus terang saya sendiri merasa lebih nyaman di sini (Situ Citayam) daripada harus ke tempat lain. Gak tahu, pokoknya nyaman aja,” kata Herman saat ditanya alasan memancing di Situ Citayam, Jumat (12/3).

Meskipun berbayar, Herman mengaku dirinya tidak keberatan atas tarif yang ditetapkan oleh pengelola tambak. Diketahui, tarif untuk sekali mancing – terhitung sejak pagi hingga malam – sebesar Rp 45.000.

“Kalau saya pribadi, harga segitu masih terbilang wajar. Jadi tidak masalah menurut saya,” tukasnya.

Sementara untuk wahana wisata air lainnya seperti perahu bebek dipatok di angka Rp 10.000 per 20 menit.

“Untuk harga sewa perahu 10.000 (rupiah) per 20 menit,” ujar salah satu pengelola perahu mainan yang tak ingin disebutkan namanya.

Ia mengatakan kalau perahu bebek yang dikelolanya itu milik pemerintah daerah Kota Depok. Adapun setiap tahunnya penghasilan yang didapat akan disetorkan ke Pemda berdasarkan ketentuan yang telah diatur. (Mg12)

Tinggalkan Balasan