“Jadi seseorang yang diberi vaksinasi akan memiliki daya tahan untuk menangkal kepada virus itu jauh lebih besar daripada yang tidak divaksin. Sehingga kalau kena, dia gejalanya ringan, tidak jatuh ke yang berat. Tidak ada satu vaksin yang menjamin 100 persen menjaga kekebalan. Karena banyak faktor. Secara medis hal tersebut dapat terjadi,” ujarnya.
Ahyani menambahkan, pemberian vaksin Covid-19 tidak serta merta membuat seseorang menjadi kebal dari paparan Covid-19. Namun karena telah divaksin, maka orang yang terpapar bisa lebih cepat pulih. Pasalnya, “tentara-tentara” atau imun di tubuhnya sudah bisa membuat perlawanan.
Ia mengingatkan, agar penerima vaksin tetap menerapkan protokol kesehatan terutama 5 M yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi. “Jadi 5M harus lebih disiplin meski sudah divaksinasi,” jelasnya.
Ahayani juga meminta warga Kota Bandung yang memiliki kesempatan untuk menerima vaksin Covid-19. Karena menurutnya, vaksin bisa meningkatkan daya tahan tubuh terhadap virus. Selain itu, vaksin juga menciptakan kekebalan kelompok.
“Jadi, jangan ragu untuk divaksin. Jika sudah terdaftar dan termasuk calon penerima, tetap laksanakan vaksinasi,” tandasnya. (ayu)