“Kita tahu bersama lah ya, orang-orang kan selama ini mengaitkan kolom jembatan itu dengan sesuatu yang buruk. Nah, kita ingin mengubah hal itu dimulai dari hal kecil seperti ini,” jelas Trisna.
Ditanya soal dari mana dana yang didapatkan untuk mempercantik basecamp tersebut, ia mengatakan kalau hal itu diperoleh secara sukarela dari mereka yang datang ke lokasi tersebut.
“Jadi kan banyak tu yang sering mampir ke sini. Ada yang ngasih bantuan kita terima, ada yang mau nyumbang apa kita terima, termasuk dua perahu (angin) yang disumbang dari pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok,” ujar dia.
Trisna juga menambahkan, pihak-pihak yang menaruh kepedulian terhadap Komintas Ciliwung cukup banyak, termasuk dari akademisi Universitas Indonesia.
“Dari kampus UI ada Bu Ismala dan Pak Ahat, beliau berdua adalah dosen di Fakultas Hukum UI. Kalau gak salah Pak Ahat adalah mantan Dekan Fakultas UI,” papar Trisna.
Sementara itu, menurut Dikdik, yang juga anggota Komunitas Ciliwung, banyak kegiatan yang dilakukan oleh teman-temannya di komunitas itu.
“Sebelum pandemi, kami sering melakukan sosialisasi berupa edukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan, terutama mengingatkan agar tidak sembarangan membuang sampah di area sungai Ciliwung,” tukas Dikdik.
Selain bersama-sama menjaga kebersihan di daerah aliran sungai Ciliwung, pihaknya juga intens melakukan penanaman pohon di sepanjang bantaran sungai dengan tujuan mencegah terjadinya erosi (abrasi) yang berakibat pada tanah longsor.
“Tapi, setelah pandemi banyak pembatasan kegiatan warga, jadinya kami fokus bersih-bersih sungai sambil lalu menyemai bibit-bibit pohon untuk ditanam di sekitar tepian sungai,” imbuhnya.
Dikdik mengatakan, saat ini Komunitas Ciliwung Depok mulai berjejaring dengan sesama komunitas lainnya baik yang ada di Depok maupun yang di Jakarta.
“Kami juga menjalin komunikasi dengan pemda terutama yang berkaitan dengan masalah lingkungan dan kawasan sungai. Jadi, kalau ada apa-apa kami segera mengkomunikasikan ke pemerintah untuk mengambil langkah-langkah berikutnya,” timpal Dikdik.
Sejak beberapa minggu terakhir, saat Bogor, Depok dan Jakarta dilanda banjir bandang akibat hujan deras mengguyur ketiga kawasan itu, timnya berkontribusi besar dalam melaporkan kondisi pasang air di sungai Ciliwung.