Hal yang disoroti Asriyanti tak lain masalah kebersihan di kawasan situ yang belum terkelola secara maksimal.
“Nih, sampah-sampah (bekas tas plastik dan kemasan minuman yang dibuang begitu saja di trotoar jalan lingkar danau) harusnya kan dibuang di tempat yang semestinya,” cetusnya.
Protes Asriyanti memang tidak salah, sebab di setiap sudut terdapat papan keterangan bertuliskan, “buang sampah di tempatnya.”
Meski sudah ada himbauan bagi setiap pengunjung agar sama-sama menjaga kebersihan di setiap area situ, nyatanya masih banyak yang tidak menggubris peringatan itu.
Buktinya, sampah di kawasan situ masih berserakan di mana-mana. Terlebih, di sudut barat kawasan itu, terdapat tumpukan sampah pembuangan limbah keluarga yang menambah kesan kumuh area tersebut.
Di samping itu, polusi udara yang disebabkan oleh asap industri yang terletak tak jauh dari bibir bagian barat danau Rawa Kalong juga kian merusak suasana rekreasi.
Asap yang keluar dari cerobong pabrik itu terlihat merusak kesegaran udara di area seputar danau.
Semoga, masalah yang telah disebutkan itu menjadi atensi bersama baik itu pemerintah, warga setempat maupun para pengunjung agar bersama-sama menjaga kebersihan di kawasan seputar Situ Rawa Kalong. (mg12)