BANDUNG – Sebanyak 570 aparatur sipil negara (ASN) mengikuti vaksinasi massal tahap pertama bagi ASN di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang digelar di Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Jabar di Kota Bandung.
“Tahap berikutnya direncanakan digelar pada minggu kedua Maret ini. Tempat dan waktu akan disesuaikan dengan lokasi perangkat daerah yang bersangkutan. Tentu digabung dengan perangkat daerah lain,” kata Ketua Divisi Penanganan Kesehatan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Jabar Marion Siagian di Bandung, Sabtu.
Pemprov Jabar menggelar vaksinasi massal bagi ASN guna mempercepat penyuntikan vaksin dengan jumlah sasaran yang luas.
Pihaknya menyusun prioritas sasaran vaksinasi tahap dua bagi ASN disesuaikan dengan ketersediaan vaksin COVID-19 dari pemerintah pusat.
Ia menyebut salah satu prioritas itu ASN yang memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat dan intens berinteraksi dengan masyarakat sehingga berpotensi besar terpapar COVID-19, seperti Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Dinas Perhubungan (Dishub).
“Kemudian yang bertugas dalam penanganan COVID-19 dan tergabung dalam satgas juga menjadi sasaran vaksinasi. Karena anggota satgas selalu berinteraksi dengan masyarakat dan sering memasuki daerah berisiko yaitu ‘red zone’, juga dilakukan penyuntikan ASN BPSDM sendiri karena di lingkungan BPSDM ada pusat isolasi pasien COVID-19,” katanya.
Provinsi Jabar sudah menerima vaksin 127.070 vial dengan ekuivalen satu vial sembilan dosis dari pemerintah pusat pada Senin (22/2), sedangkan jumlah sasaran vaksinasi tahap kedua di Jabar sekitar 6,6 juta orang. Rinciannya 4.403.984 lansia dan 2.195.215 petugas publik.
Marion mengatakan pemerintah pusat akan kembali mengirim vaksin COVID-19 ke Jabar pekan depan.
“Droping vaksin tahap II termin II ke Jabar sekitar 84.740 vial dengan ekuivalen satu vial sembilan dosis,” katanya.
Selain menggelar vaksinasi massal bagi ASN, Pemprov Jabar intens mendorong pemerintah kabupaten/kota untuk mempercepat penyuntikan vaksinasi tahap pertama dengan sasaran sumber daya manusia (SDM) kesehatan.
Dalam percepatan vaksinasi tahap pertama, pihaknya bersama pemerintah kabupaten/kota menambah kapasitas dan hari penyuntikan vaksin COVID-19.
“Per 4 Maret 2021, SDM kesehatan yang sudah disuntik dosis pertama mencapai 205.000 atau 112,81 persen dari target sasaran yakni 181.701 orang, sedangkan cakupan dosis kedua sudah 136.753 atau 75,26 persen dari target. Kenapa lebih dari 100 persen? Karena SDM Kesehatan yang belum terdata di SI SDMK harus tetap menjalani vaksinasi COVID-19,” tambahnya. (antara)