BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menyiapkan serangkaian strategi pemulihan ekonomi saat pandemi Covid-19 terus berlangsung sejak 2020 lalu.
Satgas Pemulihan Ekonomi telah merancang strategi tersebut, mulai dari perbaikan daya beli masyarakat hingga optimalisasi fasilitas pelaku usaha.
“Melalui Satgas Pemulihan Ekonomi sudah menginventarisasi baik pemetaan dampak Covid-19 juga merancang strategi untuk kembali mendongkrak perekonomian di Kota Bandung,” ungkap Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna di Balai Kota Bandung, Jumat (5/3).
“Sementara dampak dari pandemi Covid-19 berpengaruh terhadap beberapa indikator,” tambahnya.
Berdasarkan data yang dihimpun Ema, laju pertumbuhan ekonomi pada 2020 menurun drastis hingga -2,28 persen dibandingkan 2019 yang berada di angka 6,79 persen.
Tak hanya itu, pendapatan asli daerah (PAD) juga tidak memenuhi target. “PAD Target 2020 Rp 3,3 T Realisasi 2020 Rp 2,3 T,” jelasnya.
Adapun strategi yang disiapkan meliputi perbaikan daya beli masyarakat sekaligus mempertahankan sektor usaha tetap berproduksi dengan stimulus Pemkot, OJK dan Pemerintah Pusat.
Kemudian memberikan pelatihan kewirausahaan bagi karyawan yang terkena PHK untuk menjadi entrepreneur. Serta melaksanakan subsidi sembako dan bazzar murah.
“Selanjutnya kita rancang program penyediaan bahan kebutuhan pangan masyarakat,” kata Ema.
Setelah itu, strategi lainnya yakni pemulihan produksi dan perdagangan dengan penyediaan subsidi bahan baku untuk sentra industri UMKM unggulan yang akan kita usulkan kepada Kementerian Perdagangan.
Kemudian peningkatan investasi daerah yang akan didorong dengan fasilitasi kerja sama investasi dan perizinan dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Daerah lain serta dengan Investor dan Lembaga Keuangan.
Iklim penanaman modal akan terus kita optimalkan ditopang dengan pengelolaan data dan sistem informasi Penanaman Modal.
Berikutnya berkenaan dengan perluasan kesempatan tenaga kerja ini yang terlebih dahulu akan dilakukan pemetaan UMKM yang berpotensi untuk merekrut karyawan.
“Kita juga akan dukung melalui penciptaan wirausaha Baru dan P2WKSS,” tambahnya.
“Lalu pemberdayaan masyarakat ini juga akan tingkatkan melalui fasilitasi kerjasama antar kelompok masyarakat dengan pengusaha untuk program ketahanan pangan. Langkah ini juga harus diperkuat oleh pelatihan dan pendampingan akademisi (Program Pengabdian kepada Masyarakat),” sambungnya.