“Yang saya sayangkan, banyak dari mereka, yang tadi kita saksikan melalui sejumlah media, hadir atas dasar paksaan, ancaman, dan juga imbalan berupa uang, posisi, dan kedudukan. Ini yang saya nilai sangat merusak demokrasi di negeri kita,”ujarnya.
Ia menyayangkan, jika hal tersebut terjadi, bisa-bisa demokrasi di Indonesia hancur karena adanya aktor politik yang mengacak-acak sistem demokrasi dengan kekuatan politik dan uang.
“Apa jadinya kalau ada aktor tertentu yang merasa memiliki kekuatan politik, kekuatan uang, lalu bisa berbuat semau-maunya, sewenang-wenang, mengambil alih partai politik yang sah dan berdaulat dengan cara-cara yang tidak legal tadi, hancurlah demokrasi kita,”tuturnya.