JATINANGOR – Sejumlah warga Kecamatan Jatinangor terutama warga Desa Jatiroke waswas beredar kabar puluhan santri termasuk pengasuh dan keluarga besar Yayasan Darul Fatwa terpapar Covid 19.
Dalam informasi yang beredar di grup WA tersebut berjudul “Info Jatiroke Berduka, Sekarang Jatiroke khususnya RW O5 dan sekitarnya Berada dalam Zona Merah, di Pesantren Darul Fatwa 26 santrinya positif Covid19”.
Tak hanya santri, pengasuh dan menantu pimpinan pondok, yakni inisial SPR dan istrinya, juga sudah dipastikan terpapar Covid 19.
“Kang Eli pemilik Toko ATS sudah dipastikan positif. Jd Buat Dulur² Semuanya Saya Menghimbau pada Bapak-bapak, Ibu-ibu, rekan-rekan dan adek-adek sekalian lebih waspada lagi, dan hindari kontak langsung, kurangi berkerumun, selalu pake masker, selalu cuci tangan pake Handsanytaizer demi kebaikan dan kesehatan kita semua. Mudah-mudahan dulur-dulurmah cing di tarebihkeun ah, semoga kita-kita mah dipasihan kasehatan sadayana Amiin Yra,” dalam pesan grup WA tersebut.
Sementara itu, Kades Jatiroke Cuna Dinata membenarkan kejadian tersebut. Namun, banyak hoax-nya salah satunya, jumlahnya bukan 26 melainkan 14 orang santri. Namun, ke-14 santri tersebut orang tanpa gejala (OTG) dan sedang menjalani isolasi mandiri di pondok tersebut.
“Kemudian, Pa Eli pemilik toko ATS bukan positif. Tapi punya penyakit tipes dan sudah lama sakitnya. Bahkan Pak Supri dan istrinya sudah dinyatakan sembuh oleh petugas gugus Covid 19,” katanya.
Menurut Cuna, kini kasus tersebut di bawah pengawasan satgas setempat berkoordiasi dengan satgas Provinsi Jabar dan Kabupaten Sumedang. Bahkan, aktivitas pesantren untuk sementara ditutup demi menghindari penyebaran virus Covid 19.(sumedangekspres)
