Kedua, lanjut Dede, tempat historis seperti Candi Bojongmenje ini harus secure, aman dan terjaga dengan baik. “Kita harus hormati keberadaan candi ini seperti lahan dan batu-batunya agar tidak sembarangan orang bisa menginjaknya,” kata dia.
Ketiga, Candi Bojongmenje ini menurutnya harus disosialisasikan kepada masyrakat, dimulai dari anak-anak sekolah.
“Sosialisasi ini penting agar masyarakat tahu bahwa di Rancaekek Kabupaten Bandung ini ada Candi Bojongmenje. Informasi itu harus ada bagi masyarakat dalam rangka pelestarian dan pemajuan budaya,” tandas politisi partai Demokrat DPR ini.
Kabid Kebudayaan Disparbud, Kabupaten Bandung, Aten Sonadi menambahkan, pihaknya terus berupaya dalam rangka pelestarian situs cagar budaya. Terlebih Candi Bojongmenje ini mampu menunjukkan adanya peradaban di Kabupaten Bandung di masa lalu.
“Candi Bojongmenje ini menunjukan adanya kehidupan Kabupaten Bandung di masa lalu, yang memberikan pendidikan ilmu pengetahuan, sosial dan budaya Kabupaten Bandung,” ungkap Aten.
Sementara dari sisi kebijakan, pihaknya sedang melakukan langkah-langkah lebih lanjut agar Candi Bojongmenje ini bisa ditetapkan sebagai situs cagar budaya tingkat kabupaten, provinsi bahkan nasional.
“Dalam pengembangannya kita terkendala lahan milik pihak pabrik dan warga setempat. Namun pada prinsipnya kami sudah berupaya melestarikan, minimal dipelihara, ada juru pelihara dan juru kuncinya, agar tidak rusak, minimal tidak hilang batu-batu candinya juga,” terang Aten.
Pihaknya pun akan mengembangkan ke depan Candi Bojongmenje ini bisa dijadikan destinasi wisata sejarah yang tentunya bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat sekitar candi juga.
Peneliti Utama Balai Arkeologi Nasional, dr Luthfi Yondri mengatakan,Candi Bojongmenje ini menjadi sebuah jawaban bahwa di Tatar Parahyangana, khusuya Cekungan Bandung tidak ada candi.
Sebab selain Candi Bojongmenje, kata Luthfi, di Kecamatan Solokanjeruk Kabupaten Badung juga ditemukan Candi Bojongemas.
“Candi Bojongemas dan Candi Bojongmenje ini menunjukan adanya kehidupan era klasik di Tatar Sunda khususnya di Cekungan Bandung. Temuan candi ini sangat langka dan bersejarah di Cekungan Bandung, yang juga memiliki keunikan tersendiri.
“Ke depannya diharapkan candi ini bisa mengungkap misteri kehidupan di masa sejarah Hindu-Budha di Tatar Sunda,” ungkap Lutfi.