JAKARTA- Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa (23/2).
Dalam kunjungan kerja itu, Jokowi nampak disambut ribuan warga di Maumere, Kabupaten Sikka, hingga menyebabkan kerumunan.
Jokowi juga nampak membagi-bagikan bingkisan yang dilemparnya dari mobil ke arah kerumunan warga.
Banyak pihak yang menyayangkan kejadian tersebut. Terlebih saat ini pandemi Covid-19 masih terus melanda tanah air. Pemerintah sendiri juga ketat dan melarang membuat kerumunan.
Pemerhati sosial politik, Ferdinand Hutahaean menilai, kejadian itu bukan kerumunan yang direncanakan Presiden. Sehingga kejadian itu tidak bisa dianggap sebagai sebuah pelanggaran protokol kesehatan.
“Kerumunan di NTT itu bukan kerumunan yang direncanakan. Tapi faktanya adalah Jokowi datang menuju lokasi peresmian, dan warga berdiri menyambut. Jokowi kemudian menyapa warganya, karena tak mungkin Jokowi berlalu tak bertegur dengan warga karena prokes. Ayolah gunakan nalar sehat mencerna peristiwa,” ucap Ferdinand Hutahaean dikutip akun twitternya, Rabu (24/2).
Ferdinand mengatakan, Jokowi juga nampak berkali-kali menyarankan warga agar mengenakan masker.
“Euforia dan histeria spontan itu tak mungkin dilarang dan tak mungkin warga dikunci di rumah agar tak berkerumun menyambut presiden yang mereka cintai,” ucap Ferdinand Hutahean.
Lebih lanjut, Mantan kader Partai Demokrat menyebut, kerumunan itu tidak bisa disamakan dengan kerumunan Rizieq Shihab. Sebab Jokowi tak mengundang untuk hadir dalam kerumunan.
“Kerumunan kunjungan pak @jokowi di NTT sangat berbeda dengan kerumunan acara pernikahan putri Rizieq Sihab. Jokowi tak mengundang, tak menyiapkan tenda untuk kerumunan, dan Jokowi selalu tampak menunjuk maskernya agar warga juga pakai masker. Spontanitas euforia dan histeria yang tak direncanakan,” katanya.
Sementara itu, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, juga menjelaskan kerumunan menyambut Jokowi itu.
Benar itu video di Maumere. Setibanya di Maumere, Presiden dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju Bendungan Napun Gete,” kata Machmudin, Selasa (23/2).
Dia menjelaskan, saat Jokowi dalam perjalanan, masyarakat sudah menunggu rangkaian di pinggir jalan, saat rangkaian melambat masyarakat maju ke tengah jalan sehingga membuat iring-iringan berhenti.