Berbagai upaya telah dilakukan untuk menekan angka stunting di Kota Bandung, di antaranya yaitu melalui program Ojek Makanan Balita (Omaba), Bekal Anak Sekolah Bergizi, Enak dan Murah (Beas Bereum), Remaja Bandung Unggul Tanpa Anemia (Rembulan) dan Studi Intensif Gizi Untuk Remaja Indonesia Hebat (Sigurih).
“Tapi ada yang menarik, di Kota Bandung ini lahir sebuah program yang sangat cerdas yaitu menghadirkan ketahanan pangan berbasis keluarga bernama Buruan SAE. Minimal dalam jangka panjang, kebutuhan sayur dan kebutuhan protein bisa di selang-seling,” ungkapnya.
Melalui program Bandung Tanginas juga, kata Siti, pihaknya memberikan berbagai upaya penanganan agar Kota Bandung bisa zero stunting.
Mulai dari jangka pendek yaitu memberikan makanan secara langsung kepada keluarga penderita stunting. Kemudian untuk jangka panjang, yaitu dengan memberikan edukasi ketahanan pangan berbasis halaman atau ruang-ruang terbuka milik kelurahan.
“Kita memberikan pelatihan kepada keluarga-keluarga stunting supaya memiliki skill. Dengan skill itu supaya mereka mampu menghadirkan pendapatan keluarga untuk memenuhi kebutuhan dasarnya,” pungkasnya. (ayu)