Daeng menambahkan bahwa ia memiliki prinsip jika sesuatu tidak bermanfaat untuk apa di pertahankan, biarkan saja jadi sejarah.
“Angklung itu bermanfaat, bahkan untuk 10-20 tahun ke depan, angklung ini bermanfaat, namun untuk ke sananya saya tidak tahu, wallahuallam,”ujarnya.
Mungkin di masa mendatang akan ada sesuatu yang lebih menggugah dan bermanfaat dari angklung. Namun, angklung memiliki keistimewaannya sendiri yang murni dan memuat nilai-nilai harmonisasi antara manusia.
“Kenapa angklung bisa menggugah orang? Ada musisi dari Amerika berkata pada saya, ‘Oh my God, it’s like sounds from heaven, it’s natural‘,”tuturnya.
Menurutnya, kemurnian itulah yang membuat angklung bisa menggugah.
“Angklung murni memuat nilai-nilai dari tenggang rasa (kebersamaan), harmonisasi antara manusianya, gotong royong, rasa,”jelasnya. (MG4)