Curhatan Maria Ozawa tentang Orang Indonesia dan Pengalaman Buruknya di Indonesia

JAKARTA – Maria Ozawa atau akrab juga dipanggil Miyabi beberapa waktu yang lalu didatangi oleh seorang komedian sekaligus Youtuber jepang yang berkarir di Indonesia, yaitu Daisuke Hamada. Baik Daisuke maupun Maria sampai saat ini sedang berada di jepang jadi tidak ada kesulitan bagi mereka untuk membuat janji bertemu.

Melalui konten video yang Daisuke unggah di saluran youtube bernama Daisuke Botak, Daisuke dengan senang bertemu dengan Maria Ozawa untuk berbincang santai bersama sekaligus untuk menyapa para penggemar bintang film dewasa yang sangat populer di era tahun 2000-an itu.

Mengenai alasannya menetap di jepang di masa pandemi ini, Maria menceritakan bahwa ia harus pulang ke jepang sejak bulan april tahun lalu karena banyak pekerjaan di Filipina yang harus dibatalkan.

Sebagai informasi tambahan, Maria Ozawa memutuskan tinggal dan berkarir di Filipina tak lama setelah ia pensiun sebagai bintang film panas.

Ketika ditanya pendapatnya tentang Indonesia, mantan aktris film dewasa itu mengatakan bahwa Indonesia dan Filipina mempunyai kemiripan dalam hal iklim dan cuaca tempatnya maupun perilaku penduduknya. Ia mengatakan orang-orang Indonesia mempunyai sifat yang ‘santuy’ atau santai dan juga baik.

“Mereka (orang Indonesia dan Filipina) santuy dalam menjalani hidup. Mereka semua juga orang baik, ” ujarnya.

Dara kelahiran 8 Januari 1986 itu juga mengungkapkan pernah mengunjungi Indonesia sekitar dua atau tiga tahun yang lalu atas undangan salah satu temannya. Namun dirinya sempat mendapatkan perlakuan yang kurang menyenangkan oleh aparat setempat.

Ia juga sempat ditahan selama 1 jam ketika baru saja sampai di bandara, namun ternyata aparat keamanan yang menahannya hanya ingin meminta foto bersama dengan dirinya.

“Dua atau tiga tahun yang lalu pernah ke Indonesia. Tapi setiap kesana aku selalu dilaporkan dan jadi suatu masalah. Terus diusir gitu secara paksa dari indonesia. Padahal aku datang karena diundang, tapi malah (seperti) disuruh pulang. Baru sampai bandara 5 menit, lalu disuruh ke ruangan dan ternyata cuma minta foto. Aku ditahan 1 jam,” paparnya.

Maria juga menuturkan bahwa hal tersebut tidak seharusnya terjadi jika aparat keamanan yang menahannya bisa meminta secara baik-baik agar bisa berfoto dengan dirinya. Kejadian beberapa tahun yang lalu itu sempat menghancurkan mood-nya dan memilih berpikir beberapa kali untuk mengunjungi Indonesia lagi. Bukan hanya karena pengalaman buruknya saat pertama kali mengunjungi Indonesia, juga karena ia kurang bisa diterima dengan baik secara moral oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan