”Kita tahu dalam pembelajaran daring (dalam jaringan) di masa pandemi ini masih banyak siswa yang di desanya tidak ada sinyal HP maupun koneksi internet. Nantinya kita berkolaborasi dengan provider, Kemenkominfo dan pihak swasta lainnya untuk mengatasi area blank spot di Kabupaten Bandung ini,” katanya.
Selain program smart city, dirinya juga menyebut program inovasi lainnya berupa mesin pencetak e-KTP.
”Jadi, nanti bisa dihadirkan di desa-desa, semacam mesin anjungan tunai mandiri (ATM) untuk keperluan pembuatan atau pencetakan administrasi kependudukan seperti e-KTP atau pun kartu keluarga, sehingga warga tidak perlu lagi datang jauh-jauh ke Soreang,” pungkasnya.(bbs/ziz)